Perkantoran DKI Tutup Sementara

Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta resmi mengeluarkan surat edaran mengenai penghentian sementara kegiatan perkantoran dalam rangka mencegah penyebaran pandemi global COVID-19. Surat edaran Nomor 6 Tahun 2020 ini telah resmi ditandatangani oleh Anies Baswedan. Secara resmi ia pun menetapkan status tanggap darurat virus corona mulai Jumat (20/3) hingga 14 hari ke depan. Masa tanggap ini masih dapat diperpanjang bergantung dari perkembangan wabah di Ibukota.

Berdasarkan data terakhir, terdapat 369 kasus positif di Indonesia per hari Jumat (20/3) dengan 32 korban meninggal dan 17 pasien sembuh. Diantara kasus positif tersebut, 224 kasus positif berada di Jakarta. Ibukota juga memiliki 20 korban meninggal dan 13 pasien sembuh akibat COVID-19. Tak heran, keputusan untuk meliburkan kegiatan perkantoran menjadi langkah yang terbaik untuk dilakukan saat ini.

Dalam edarannya, Anies sementara menutup operasional dan mengarahkan perkantoran untuk melakukan pekerjaan di rumah. Ia pun menambahkan status tanggap darurat ini juga berarti seluruh pemerintah DKI Jakata bersama TNI dan Polri harus bekerja sama lebih erat.

Tertulis pula bagi perusahaan yang tidak dapat menghentikan secara total kegiatannya, sebisa mungkin harus mengurangi kegiatan tersebut sampai batas minimal.

Tak dapat dipungkiri, virus corona menyebar dengan sangat mudah. Angka kasus pun berkembang kian pesat. Saat ini, bagi Sobat7 yang berdomisili di Jakarta, kepanikan adalah hal yang tidak perlu dilakukan. Melainkan, harus tetap waspada. Tetap lakukan langkah-langkah pencegahan dengan menjaga kebersihan dan menjalankan social distancing. Rajinlah mencuci tangan dengan air dan sabun serta sebisa mungkin meminimalisir pergi keluar dari rumah.

Mari bersama kita bersatu untuk melawan virus corona. Informasi terkait corona di Ibukota pun dapat Sobat7 akses melalui https://corona.jakarta.go.id. Sedangkan untuk panduan penanggulangan COVID-19 dapat diakses melalui https://bit.ly/PublikasiCoronaDKI. Stay safe Sobat7!