Pertama Kali Di Indonesia, Operasi Kista Jarak Jauh Bali-Jakarta Berhasil Dilakukan

Pertama Kali Di Indonesia, Operasi Kista Jarak Jauh Bali-Jakarta Berhasil Dilakukan

Tue, 03 Sep 2024Posted by Admin

Pada Jumat, 30 Agustus 2024, Rumah Sakit (RS) Ngoerah di Bali dan RS Dr. Cipto Mangunkusumo di Jakarta berhasil melakukan operasi kista ginjal dengan metode jarak jauh atau telerobotik. Teknologi robotik dan jaringan nirkabel digunakan untuk melakukan operasi telerobotik pertama kali di Indonesia. Metode ini memungkinkan dokter bedah melakukan operasi pada pasien secara real-time dari jarak jauh.

Bali Ponco Birowo, seorang spesialis urologi di RS Ngoerah, bersama tiga dokter lainnya, melakukan operasi jarak jauh pada pasien berusia 70 tahun di RSCM Jakarta. Untuk memastikan bahwa bius dan robot yang dikendalikan dari Bali bekerja dengan baik, pasien tersebut didampingi oleh dua dokter spesialis anestesi.

Ponco mengendalikan konsol yang terhubung dengan lengan robot di RSCM dengan kedua tangannya selama operasi. Selanjutnya, satu kaki Ponco bertanggung jawab atas endoskopi atau kamera operasi, dan kaki lainnya bertanggung jawab atas gripper yang digerakkan. Dengan jeda waktu hanya 0,1 detik antara robot di Jakarta dan kontrol di Bali, gerakan yang dilakukan mungkin lebih tepat. Menurut Ponco, proses pengangkatan kista ginjal pasien ini berjalan lancar dan memakan waktu sekitar 30 menit sejak pukul 09.00 WIB. 

"Kami sebelumnya sudah melakukan dua operasi dengan teknologi robotik di RSCM Kencana, dan hari ini kami berhasil melakukan operasi jarak jauh yang pertama," katanya kepada Kompas.id, Jumat (30/8/2024). 

Ponco yang berada di RS Ngoerah, Bali, menggunakan jaringan 5G untuk mengoperasikan robot di RSCM Jakarta. Selama operasi telerobotik ini, jaringan yang dipakai memiliki latensi kurang dari 150 milidetik (mS), dengan kecepatan internet lebih dari 50 Mbps dan jitter, yaitu jeda waktu antara pengiriman dan penerimaan sinyal, di bawah 10 mS. Telkomsel, sebagai penyedia layanan, memasang jaringan 5G langsung di RS Ngoerah dan RSCM untuk mendukung operasi tersebut. Akibatnya, latensi jaringan selama operasi tetap stabil di antara 15-20 mS, meskipun RS Ngoerah dan RSCM berjarak 1.200 kilometer.

“Latensi idealnya berada di bawah 25 mS, dan tadi latensinya berjalan di 15 mS, sempat naik menjadi 18 mS, lalu 20 mS, dan kembali turun menjadi 15 mS sehingga operasi berjalan lancar,” kata Indrawan Ditapradana, Direktur Human Capital Management Telkomsel.