Pria Ini Sulap Sampah Plastik Jadi Paving Block
Tue, 08 Sep 2020Posted by AdminBanyaknya sampah plastik bekas makanan dan minuman yang berserakan, membuat berbagai kalangan kreatif mengolahnya. Jika biasanya dibuat menjadi kerajinan tangan, seorang warga asal Kampung Sukamaju, Desa Padalarang, Bandung Barat mengolah limbah ini menjadi berbagai produk, salah satunya paving block.
Baca juga: Begini Cara Dapat Rp 20 Juta/Bulan Dengan Modal Sampah
Ia adalah Toni Permana. Biasanya, paving block adalah suatu komposisi bahan bangunan yang terbuat dari campuran semen Portland atau bahan perekat hidraulis lain, air dan agregat. Uniknya, paving block milik toni ini berbahan dasar sampah plastik yang telah didaur ulang tanpa mengurangi mutu beton barang tersebut.
"Betul saya dan warga lainnya membuat paving block dari sampah plastik yang sudah tidak terpakai. Misalnya dari bungkus mie, kopi, permen yang tidak lagi bisa dimanfaatkan," ungkap Toni.
Toni sebagai Ketua RW setempat serta inisiator bank sampah Kampung Sukamaju bercerita awal mula membuat paving block tersebut saat melihat warga Jawa Tengah membuat produk yang sama dengan berbahan sampah plastik beberapa waktu lalu. Proses pembuatan paving block tersebut masih secara manual.
Mulai dari mencacah sampah plastik, membakar, mencetak, hingga paving block selesai dan siap digunakan. Semua alat yang digunakan pun di buat sendiri seperti alat pencacah plastik, tunggu memasak plastik, alat press, hingga cetakan nya semua memanfaatkan barang bekas di bengkel las miliknya.
Paving block sampah yang Ia buat sudah diuji oleh beberapa universitas dan hasilnya sangat layak digunakan. Toni juga sudah pernah mengaplikasikan produknya di jalan gang dan taman. Namun Toni beserta warga lain yang terlibat dalam proyek tersebut masih belum bisa memproduksi paving block secara massal. Dalam sehari ia hanya mampu menghasilkan 15 pcs paving block sampah plastik dengan harga Rp 220 per meter.
Nah Sobat7, setelah melihat informasi ini jadi semakin semangat gak mengurangi sampah plastik hasil masyarakat dengan cara mengolahnya menjadi benda bermanfaat, tidak perlu modal untuk membeli bahannya, karena bahan berasal dari sampah plastik yang berceceran di jalanan. Menarik bukan Sobat7?