Sarwendah Idap Kista Di Batang Otak, Awalnya Dari Migrain Terus Menerus
Wed, 10 Aug 2022Posted by AdminArtis Sarwendah dikabarkan mengidap kista di batang otak. Istri dari Ruben Onsu ini mengaku bahwa bagian batang otaknya terdapat kista yang mengakibatkan tulang lehernya sedikit miring ke depan.
Pada awalnya, Sarwendah mengalami sakit kepala migrain terus menerus sejak 2017. Sakit kepala tersebut sering menimpa Sarwendah secara tiba-tiba.
"Jadi itu karena aku migran terus, jadi setelah aku flashback-flashback itu udah dari tahun 2017. Jadi tahun 2017 itu aku udah mulai cek-cek yang kepala, EEG atau apa pun gitu," ucap Sarwendah, Selasa (9/8).
Lebih lanjut Sarwendah menambahkan bahwa ada kemungkinan buruk dari penyakit yang ia idap, yaitu bisa saja nyawanya tidak tertolong.
"Ya berarti kalau dia (kista) amit-amit pecah atau dia terjadi apa-apa ya mungkin bisa lewat (meninggal)," ungkapnya.
Kemudian, ia menambahkan efek yang bisa dihasilkan dari penyakitnya itu bisa menyebabkan mata miring, hingga tidak bisa mendengar.
"Atau mungkin karena di batang otak itu kan keseimbangan kita semuanya di situ. Matanya mungkin miring-miring sebelah gitu, nggak bisa posisi balance. Berdiri juga nggak bisa balance, denger pun mungkin nggak bisa" pungkasnya.
Sebelumnya, Sarwendah tidak rutin melakukan pemeriksaan di rumah sakit. Karena sakit kepalanya semakin parah, maka ia jadi rutin melakukan pemeriksaan hingga ingin melakukan MRI. Namun, dokter yang menanganinya mengatakan bahwa sebaiknya ia periksa tulang leher terlebih dahulu.
"Namanya pasien pasti nurutin dokter 'kan, ternyata emang tulang leher aku ke depan. Maksudnya, 'kan tulang leher manusia mestinya begini nih [tegak lurus] aku rada begini [bengkok ke depan]," ucap Sarwendah.
"Dan, banyak sebenarnya orang yang kayak gini, karena 'kan sering lihat handphone atau pakai bantal yang tinggi gitu. Iya, itu ngefek," tambahnya.
Akhirnya, Sarwendah memutuskan untuk melakukan scan MRI. Setelah mengetahui penyakitnya, ia diberi opsi menjalani operasi.
Lalu, ia memilih melakukan operasi meski mengetahui resikonya. Setelah menjalankan operasi, Sarwendah mengatakan kista tersebut akan masih ada dan harus diobservasi selama 3-6 bulan.
"Ini kan baru satu bulan, jadi kata dokter observasi dulu. Jadi 6 bulan kemudian atau 3-6 bulan kemudian baru kita cek lagi apakah itu membesar. Atau kalau dia cuma di situ aja dan dia tidak mengganggu, tidak membesar, ya diam aja," ucap Sarwendah.
Sebulan setelah operasi, Sarwendah mengatakan ia sudah melakukan MRI kedua untuk memastikan kista yang ada di batang otaknya tidak membesar.
"Kemarin udah MRI lagi. Jadi, MRI pertama sama kedua itu kan baru jelang sebulan, ya itu enggak ada membesar. Ya berdoa semoga dia enggak membesar atau mungkin makin mengecil gitu," tutup Sarwendah.