Sedih! PPKM Diperpanjang, Bagaimana Nasib Hewan Kebun Binatang?

Sedih! PPKM Diperpanjang, Bagaimana Nasib Hewan Kebun Binatang?

Wed, 04 Aug 2021Posted by Admin

Juru bicara Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito, menegaskan, hingga kini telah ditemukan 500 kasus infeksi Sars-CoV-2 pada 10 spesies hewan di 3- negara. Data tersebut berdasarkan laporan yang diterima Office of International Epizootics (OAI) selaku organisasi kesehatan hewan dunia.

Di Indonesia baru-baru ini, muncul kabar soal temuan 2 ekor harimau sumatera di Taman Margasatwa Ragunan (TMR), Jakarta Selatan terpapar virus Corona. Satgas COVID-19 menegaskan, kabar ini tak perlu dikhawatirkan masyarakat sebab hingga kini, belum ada bukti virus Corona bisa menular dari hewan ke manusia.

Sedangkan di Bandung, selama PPKM berlangsung Kebun Binatang Bandung atau Bandung Zoo memodifikasi pakan satwa untuk menyiasati krisis di tengah penerapan PPKM. Satwanya lebih kurus namun dijamin masih sehat.

Bandung Zoo nol pengunjung selama Pemberlakuan Pembatasan kegiatan Masyarakat (PPKM). Sebabnya, tempat wisata dilarang buka selama PPKM.

Imbasnya, pemasukan pun tidak ada. Padahal, pendapatan dari tiket masuk itu digunakan untuk operasional, sebagian jatah makan hewan-hewan koleksi Bandung Zoo.

"Kalau dulu karnivora makanan utamanya daging sapi, kini sudah dimodifikasi dengan daging ayam yang lebih banyak. Itu kan usaha juga untuk memperpanjang usia," ujar Humas Bandung Zoo, Sulhan Syafei.

Sulhan mencontohkan beberapa satwa di Bandung Zoo yang makanannya dimodifikasi. Salah satunya seperti harimau Sumatera. Menurut dia, biasanya dalam satu kali makan menghabiskan sekitar 8 kilo daging. Kini, makananya dicampur dengan daging ayam.

Biaya yang dibutuhkan pun cukup tinggi. Sulhan menyebut dua ekor harimau membutuhkan makanan 3 kg daging sapi dan 3 kg ayam per hari. Satu kg daging sapi seharga Rp 90 ribu sedangkan ayam Rp 30 ribu per kg.

Menurut Sulhan bila kondisi ini atau PPKM terus diperpanjang, skenario terburuk Bandung Zoo akan mengorbankan rusa hingga angsa untuk menjadi pakan satwa khususnya yang dilindungi.

Tapi di samping itu, pihaknya juga membuka bila ada masyarakat umum yang hendak mendonasikan untuk pakan satwa.