Sulianto Saroso, Dokter Pejuang Yang Jadi Nama RS Rujukan Corona

Sulianto Saroso, Dokter Pejuang Yang Jadi Nama RS Rujukan Corona

Fri, 17 Apr 2020Posted by Admin

Kisah Sulianto Saroso namanya kini sering muncul terkait pandemi Covid-19. Hal ini karena RSPI Sulianti Saroso mulai menutup semua pelayanan rawat inap pada Senin (16/3/2020) dan hanya berkonsentrasi merawat pasien terjangkit Covid-19.

Mungkin tak banyak yang mengetahui sosok Sulianti Saroso. Ia memiliki jasa besar terhadap dunia kesehatan Indonesia. Seperti apa perjalanan hidupnya? Simak selengkapnya pada ulasan kali ini ya.

1917

Julie Sulianti Saroso lahir di Karangasem, Bali, 10 Mei 1917, atau 28 tahun sebelum Indonesia merdeka. Ia merupakan putri dari dokter lulusan STOVIA, dr Moehammad Soelaiman. Selain itu, Ayahnya jua merupakan salah seorang tokoh pergerakan nasional. Dalam buku 100 Tahun Kebangkitan Nasional (2008) yang disusun oleh Bambang Eryudhawan dan kawan-kawan, disebutkan bahwa Moehamad Soelaiman (1886-1941) berasal dari Grabag, Purworejo.

1951

Setelah Indonesia merdeka, Sul memfokuskan diri pada dunia kedokteran. Dirinya bekerja di Kementerian Kesehatan berturut-turut mulai dari tahun 1951 hingga 1961. Ia menjabat di berbagai macam posisi, yaitu Kepala Bagian Kesejahteraan Ibu dan Anak, Kepala Bagian Hubungan Luar Negeri, Wakil Kepala Bagian Pendidikan, Kepala Bagian Kesehatan Masyarakat Desa dan Pendidikan Kesehata Rakyat, Kepala Planning Board.

Baca juga: Fakta Terbaru COVID-19 Di Tiongkok

1967

Pada 1967, Sulianti diangkat menjadi Direktur Jenderal Pencegahan, Pemberantasan dan Pembasmian Penyakit Menular (P4M) merangkap Ketua Lembaga Riset Kesehatan Nasional. Kala itu, ia berhasil meyakinkan komisi internasional WHO bidang pemberantasan penyakit cacar bahwa Indonesia telah terbebas dari penyakit cacar yang tengah melanda dunia.

1975

Pada 1975, ia mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Dirjen P4M dan diangkat menjadi Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan. Jabatan itu ia emban sampai 1978. Setelah pensiun pada 31 Desember 1978, ia menjadi staf ahli Menteri Kesehatan.

1991

Sul meninggal dunia pada 29 April 1991 dan namanya diabadikan menjadi nama Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso.