Tak Ada Peringatan Erupsi Semeru? Ditemukan Jasad Ibu Anak Berpelukan

Tak Ada Peringatan Erupsi Semeru? Ditemukan Jasad Ibu Anak Berpelukan

Mon, 06 Dec 2021Posted by Admin

Masyarakat mempertanyakan apakah tidak ada pantauan dan peringatan Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Erupsi Semeru terjadi pada Sabtu (4/12/2021) sore mengumpulkan warganet memenuhi media sosial @PVMBG.

Dampak terbesar dirasakan sedikitnya 2 kecamatan, yaitu Kecamatan Pronojiwo dan Kecamatan Candipuro. 

Tim gabungan relawan dan tim Rescue menemukan jasad seorang ibu yang sedang memeluk anaknya dibalik tumpukan abu vulkanik.

"Saat melakukan penyisiran, relawan menemukan jenazah ibu dan anak yang tertimbun lahar Semeru," katanya saat dihubungi Antara di Lumajang pada Minggu (5/12/2021).

Ketua Baret Nasdem Jember David Handoko Seto mengkonfirmasi adanya evakuasi jasad seorang ibu dan anak di lapangan.

“Kami menemukan ada beberapa jenazah tadi, ada ibu dan anak yang berpelukan atau digendong,” ungkap dia dilansir Kompas.

Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Andiani, Minggu (5/12/2021), menanggapi peringatan sudah dilakukan selama 24 sebelum erupsi terjadi.

“Pada 1 Desember 2021, sudah terjadi guguran lava pijar di lereng Gunung Semeru dan sudah diinfokan kepada WAG (WhatsApp Group) yang berisi Pemda, BPBD, dan relawan oleh PGA (tenaga pengamat gunung api yang bertugas di pos jaga sekitar Semeru),” jelas dia.

Kemudian pada 2 Desember 2021, petugas pengamatan gunung api Semeru sudah mengeluarkan peringatan agar masyarakat tidak beraktivitas di sekitar Besuk Kobokan, Besuk Kembar, Besuk Bang, dan Besuk Sarat untuk antisipasi kejadian guguran atau awan panas guguran.

Diketahui selama ini tidak ada Early Warning System (EWS) di Desa Curah Kobokan. Kepala Bidang Kedaruratan dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang menjelaskan hanya ada Seismometer.

“Alarm (EWS) enggak ada, hanya seismometer di daerah Dusun Kamar A. Itu untuk memantau pergerakan air dari atas agar bisa disampaikan ke penambang di bawah," kata Joko.

Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengatakan, geliat aktivitas Semeru sudah terpantau sejak Jumat (3/12/2021). Menurut dia, erupsi kecil sudah terjadi pada Jumat. Pada Sabtu (4/12/2021) pagi, kondisi masih terpantau aman.