Tegur Siswa Merokok, Guru Di Bengkulu Dianiaya Orang Tua Murid Hingga Buta

Tegur Siswa Merokok, Guru Di Bengkulu Dianiaya Orang Tua Murid Hingga Buta

Tue, 08 Aug 2023Posted by Admin

Mata kanan Zaharman (58), seorang guru olahraga yang diserang menggunakan katapel oleh orang tua murid di Rejang Lebong, Bengkulu, telah mengalami kebutaan permanen. Informasi ini telah disahkan oleh anak korban.

Ilham Mubdi, putra sulung Zaharman, memberikan laporan mengenai kondisi ayahnya yang saat ini sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit AR Bunda Lubuklinggau, Sumatera Selatan. Kondisi guru SMAN 7 Rejang Lebong tersebut sudah mulai membaik.

Zaharman kini dapat menjalankan salat meskipun ia masih terbaring di tempat tidur. Ia juga mampu berinteraksi dengan pengunjung yang datang menjenguknya. Sayangnya, mata yang terkena serangan katapel tersebut telah mengalami kebutaan.

"Ibu bapak sudah mampu melaksanakan salat meski dalam posisi berbaring, tetapi ia masih mengalami sakit kepala yang terkadang datang," tutur Ilham saat mendampingi ayahnya di rumah sakit pada Sabtu (5/8/2023).

Ilham menjelaskan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan medis, mata kanan Zaharman telah mengalami kebutaan permanen akibat terkena lemparan batu dari katapel. Kornea mata tersebut mengalami kerusakan yang signifikan.

"Sayangnya, mata sebelah kanan sudah dinyatakan tidak bisa melihat lagi karena mengalami kerusakan akibat benturan batu dari katapel," jelasnya.

Sementara itu, pelaku, Arpanjaya (45), telah menyerahkan diri kepada pihak kepolisian. Orang tua siswa tersebut melakukan serangan dengan katapel terhadap Zaharman sebagai respons atas marahnya anaknya yang ditegur dan ditendang oleh guru tersebut setelah tertangkap merokok di kantin sekolah.

Arpanjaya sempat melarikan diri selama 4 hari setelah melakukan serangan terhadap Zaharman. Ia akhirnya menghadap polisi di Mapolres Rejang Lebong pada malam Sabtu (5/8).

Wakapolres Rejang Lebong, Kompol Yusiady, menyatakan bahwa Arpanjaya menyerahkan diri setelah pihak kepolisian menjalin komunikasi dengan keluarganya.

"Pelaku akhirnya mau menyerahkan diri setelah kami mendatanginya," ujar Yusiady pada hari Minggu (6/8).

Di sisi lain, keluarga Arpanjaya juga melaporkan Zaharman kepada polisi atas tuduhan kekerasan terhadap anak di lingkungan sekolah.