Temuan 'Fosil' Trem Kereta Batavia Di Proyek MRT Jakarta

Penggalian untuk proyek MRT Jakarta daerah Glodok-Kota, Jakarta ditemukan Fosil yang juga trem kereta pada zaman batavia.

Trem tersebut diketahui memiliki jalur area Glodok ke Museum Bank Mandiri di Kawasan Kota Tua. Rel dengan panjang sekitar 400 meter dari abad ke-19 ini menjadi fosil peninggalan angkutan warga Jakarta yang saat itu masih bernama Batavia.

"Kalau bicara sejarah trem di Jakarta itu dibangun 1869. Dia lebih muda dua tahun dari jalur kereta api pertama di Indonesia pada 1867 di Semarang," ungkap Menurut Arkeolog dari Universitas Indonesia (UI) Junus Satrio Atmodjo dalam diskusi virtual yang dilakukan MRT Jakarta, Rabu (29/12/2021).

Perihal penanganan rel bersejarah ini perlu melalui serangkaian proses. Proses tersebut dimulai dari pengupasan, penampakan, pencatatan dan dokumentasi, pelepasan, pengangkatan, pengangkutan, hingga penyimpanan.

Rencana kemana trem ini akan disimpan atau dipamerkan masih perlu didiskusikan. 

"Ada indikasi untuk dikembalikan, itu masih akan didiskusikan. Apakah ditanam, atau dikembalikan ke permukaan jalan. Kalau dikembalikan kan harus dikonservasi dilakukan dengan baik, memunculkan kembali enkripsinya, mengawetkan bantalan kayu supaya bisa awet," jelas Junus.

Cerita sejarah trem pertama Batavia ini berawal dari tenaga kuda. Kemudian pada 1882, trem kuda mulai digantikan dengan trem uap.

"Trem dibangun pertama tidak ditarik oleh lokomotif tapi ditariknya oleh kuda, satu atau dua kuda. Di Amerika dan Eropa konsep seperti ini lazim juga seperti itu, gerbong beroda, di atas trek, dan ditarik kuda. Rute tetap, tak berbeda-beda," papar Junus.

Hingga saat ini keadaan trem masih dalam langkah pencatatan. Kemungkinan proses pelepasan secara masif bakal dilakukan dalam waktu dekat. Kemudian rel-rel itu akan dibawa ke tempat lain untuk disimpan selama masa pembangunan proyek MRT di Glodok dan Kota Tua selesai. Kemungkinan waktunya selama 4 tahun.