Viral Di Medsos! Pegawai Salah Satu Brand Baju Lokal Dipaksa Resign Atau Ganti Rugi
Mon, 07 Nov 2022Posted by AdminMedia sosial kembali dihebohkan dengan adanya kabar dari salah satu brand lokal yang diduga melakukan pemaksaan ke lebih dari 30 karyawannya untuk mengundurkan diri atau ganti rugi kurang lebih Rp 30 juta/orang. Ditambah, pegawai yang mengundurkan diri tersebut tidak digaji dalam kerjanya di 1 bulan terakhir.
Berita tersebut menjadi ramai setelah adanya cuitan dari salah satu pegawai mengenai hal ini. Diketahui alasan perusahaan melakukan pemutusan karyawan karena terdapat banyak barang minus di store setelah dilakukan stock opname pada 19-20 Oktober 2022.
"Hasilnya juga membuat kita Tim Operational Store kaget karena terdapat banyak minus. Total minus dari Store kami sebanyak 1.000 lebih setelah dicompare dengan data Stock Card di Sistem. Kami selaku Tim Operational Store tidak tinggal diam dengan hasil minus tersebut," tulis salah satu karyawan di Twitter.
Insiden ini bisa terjadi karena dari Tim Operational Store brand lokal tersebut melakukan penelusuran dan hasilnya diduga ada beberapa barang yang tidak terscan dan tidak ada datanya dalam hasil stock opname.
Melihat kejadian ini, akhirnya dilakukan Stock Opname ulang pada 31 Oktober 2022 karena perusahaan kurang yakin dengan hasil sebelumnya.
"Sebenarnya untuk faktor internal kami tidak yakin karena dari total 1.000 lebih qty yang hilang dalam setahun, berarti 1 orang per hari bisa mengambil 4-5 barang. Agak tidak masuk akal dikarenakan setiap adanya transaksi security selalu berada di belakang kasir untuk mengawasi transaksi tersebut, setiap karyawan yang keluar masuk selalu diminta datanya dan dilakukan bodycheck. Pada saat pulang karyawan selalu diperiksa tasnya dan dilakukan bodycheck lagi dan ada lebih dari 40 titik cctv di dalam store," pungkasnya.
Langsung perusahaan mengambil alih dengan mengganti PIC/ASM/Headstore The Goods Dept. Kemudian, PIC store langsung diminta untuk menandatangani handover jabatan dengan PIC baru dari perusahaan tanpa info sebelumnya.
"Disuruh datang jam 2 siang tetapi diinfo jam 12 siang. Setelah kami tiba di Head Office, pada saat itu TIM security yang dipanggil duluan oleh management. Sedangkan kami menunggu sekitar 2 jam lebih di lapangan," pungkasnya.
Kemudian diskusi berjalan alot dan tidak menemukan solusi. Hasil akhirnya dilampirkan data-data dan total biaya ganti rugi barang minus. Lalu, PIC harus membayar ganti rugi sekitar ratusan juta dan tidak boleh dicicil atau dipotong dari gaji.
Setelah diinfo mengenai biaya ganti rugi, akhirnya pihak manajemen memberikan solusi agar PIC mengundurkan diri dan membuat pernyataan bahwa mengundurkan diri tanpa paksaan dan dalam keadaan sadar.
"Pihak management mengeluarkan kata2 ke PIC kami kalau anda kabur dan tidak mau membuat pernyataan mengundurkan diri perusahaan akan cari anda dimanapun anda berada. Dengan rasa di bawah tekanan dan kelelahan PIC kami pun membuat pernyataan pengunduran diri," tuturnya.