Viral Lomba Mural Kritik Pemerintah, Kini Peserta Sudah Banyak Dihapus

Viral Lomba Mural Kritik Pemerintah, Kini Peserta Sudah Banyak Dihapus

Fri, 27 Aug 2021Posted by Admin

Belakangan ini sedang marak mural yang menggambarkan kegelisahan masyarakat dengan kondisi terkini. Berbagai kritik terhadap pemerintah diungkapkan melalui mural di medium tembok jalanan. Dengan maraknya hal tersebut, di berbagai daerah banyak mural yang pada akhirnya dihapus oleh aparat kepolisian atau pemerintah daerah.

Merespons kejadian tersebut, Gejayan Memanggil menggelar “Lomba Mural Dibungkam” dan mengundang seluruh seniman jalanan untuk mengikutinya. Pengumuman dibukanya lomba tersebut diunggah oleh akun Instagram @gejayanmemanggil, Senin (23/8) dan berlangsung hingga sepekan ke depan. Uniknya dalam perlombaan itu, jika karya mural peserta dihapus aparat, akan mendapatkan poin tambahan dalam penilaian juri.

"Konsepnya, menggambar adalah kebudayaan setiap anak, pemberangusan adalah kekeliruan penguasa atau orang dewasa. Corat-coretan di tembok adalah cara-cara ketika kebebasan bersuara terbatas dan sekarang coretan itu pun dibatasi," kata Humas Gejayan Memanggil yang namanya minta disamarkan sebagai Mimin Muralis saat dihubungi wartawan, Selasa (24/8).

Mural yang dihapus memperoleh poin lebih karena dianggap sebagai wujud nihil apresiasi terhadap suara rakyat yang mengkritisi kebijakan pemerintah. Mural dihapus dinilai memiliki muatan yang sangat bermakna untuk rakyat hingga perlu disensor oleh negara. Atau setidaknya selaras dengan tema besar lomba ini.

Di samping kecepatan aparat untuk menghapus mural, dewan juri juga menilai lokasi mural tersebut, semakin strategis tempatnya akan mendapatkan nilai lebih. Karya-karya yang masuk tentunya akan kembali disesuaikan dengan kriteria dari dewan juri. Meliputi, keberanian konten; menggambarkan semangat perlawanan; diapresiasi rakyat; dan tak mengandung unsur SARA.

Panitia “Lomba Mural Dibungkam” Gejayan Memanggil menyebut sudah cukup banyak hasil coretan dinding dari peserta yang terkumpul dan dihapus sepanjang tiga hari kontes ini berlangsung. Menilik unggahan pada highlight story Instagram @gejayanmemanggil, beberapa lokasi mural milik peserta yang dihapus antara lain, Malang, Semarang, Tangerang, dan Pemalang.