Warga Lampung Diimbau Kenakan Topi Terbalik Untuk Cegah Serangan Harimau, Kenapa?
Wed, 28 Feb 2024Posted by AdminBelakangan ini, Lampung Barat dilanda serangkaian serangan harimau terhadap manusia yang menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga. Dua orang tewas dalam insiden terbaru yang melibatkan Harimau Sumatera. Mengantisipasi serangan-serangan tersebut, pemerintah setempat telah mengeluarkan surat edaran kepada warga.
Surat edaran tersebut berisi imbauan kepada masyarakat, salah satunya adalah penggunaan topi terbalik. Dokumen itu menguraikan tujuh poin penting untuk membantu masyarakat mengantisipasi dan mencegah serangan harimau. Tandatangan dari pejabat setempat menegaskan keseriusan langkah-langkah ini.
Menanggapi hal ini, Kapolres Lampung Barat, AKBP Riky Widya Muharam, mengonfirmasi bahwa surat edaran tersebut merupakan upaya pemerintah untuk mengamankan masyarakat. Ia mengajak masyarakat untuk mematuhi petunjuk yang telah disepakati.
Poin-poin penting dalam surat edaran tersebut antara lain:
1. Hindari aktivitas sendiri di kebun dan jika terpaksa diusahakan untuk berkelompok minimal 3 orang.
2. Hindari keluar dan beraktivitas pada jam-jam agresif harimau yaitu jam 15.00 WIB sore sampai jam 10.00 WIB pagi.
3. Jika bertemu dengan harimau, jangan membelakangi dan jika memungkinkan memakai topi terbalik (topi menghadap ke belakang).
4. Populasi keberadaan harimau di TNBBS masih ada dan memang populasi asli bukan hasil pelepasan liaran baru.
5. Pada hari Kamis, 21 Februari 2024, tim TNBBS telah memasang perangkap untuk menangkap harimau liar yang meresahkan sampai dengan harimau tersebut tertangkap dan akan dilanjutkan dengan langkah-langkah selanjutnya.
6. Apabila terjadi konflik manusia dengan harimau maka masyarakat wajib membela diri.
7. Dihimbau Kepada masyarakat untuk tidak pergi ke kebun yang terdampak konflik harimau (Wilayah TNBBS) selama proses penangkapan harimau dimulai tanggal 22 Februari hingga 7 Maret 2024.
Selain itu, Kapolsek Dempo Selatan, Iptu Zaldi Jaya, juga menyarankan agar warga yang beraktivitas di kebun tidak pergi sendirian dan menggunakan topi terbalik untuk mengelabui harimau, yang cenderung menyerang dari belakang.
Peristiwa serangan terakhir terjadi pada Rabu (19/2/2024) yang menelan korban jiwa. Insiden ini terjadi di Kecamatan Bandar Negeri Suoh, Kabupaten Lampung Barat, menambah daftar insiden serangan harimau yang telah terjadi di daerah tersebut.