WHO Sebut Akhir Pandemi Covid-19 Sudah Semakin Dekat!
Fri, 16 Sep 2022Posted by AdminOrganisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan bahwa akhir pandemi COVID-19 sudah di depan mata. Tapi sebelumnya, negara-negara harus tetap berupaya dalam penanganan virus COVID-19 yang telah merenggut lebih dari enam juta orang di dunia.
"Kita belum ada di sana (akhir pandemi COVID-19). Tapi akhir sudah di depan mata," ucap Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, dilansir dari Detikcom, Kamis (15/9/2022).
Pernyataan ini merupakan pernyataan WHO yang paling optimistis sejak menyatakan COVID-19 sebagai pandemi. Mengingat pandemi COVID-19 sangat berdampak pada sistem perekonomian.
Tapi jangan sampai lengah karena bisa saja muncul gelombang varian COVID-19 baru di masa mendatang. Dengan begitu, setiap negara perlu menjaga pasokan peralatan medis dan petugas kesehatan yang memadai.
"Kami memperkirakan akan ada gelombang infeksi di masa depan, berpotensi pada titik waktu yang berbeda di seluruh dunia yang disebabkan oleh subvarian Omicron yang berbeda atau bahkan varian yang berbeda," pungkas ahli epidemiologi senior WHO Maria Van Kerkhove.
Seiring waktu berjalan, pelaksanaan vaksin COVID-19 telah membantu menekan jumlah kasus aktif COVID-19. Sebagaimana WHO mencatat, kematian akibat COVID-19 pekan lalu adalah yang terendah sejak Maret 2020.
Mendengar pernyataan yang disampaikan WHO, Ketua Satgas COVID-19 IDI sekaligus spesialis paru RS Persahabatan dr Erlina Burhan, SpP(K), mengucapkan bahwa situasi COVID-19 tidak terduga. Contohnya di Indonesia, jumlah kasus harian COVID-19 sempat rendah pada akhir tahun lalu.
Pada saat gelombang varian baru COVID-19 yakni Omicron, jumlah kasus harian aktif di Indonesia kembali melonjak. Bahkan lebih parah dibandingkan puncak gelombang varian Delta.
"COVID-19 itu unpredictable banget. Situasinya dinamis sekali. Dulu tahun lalu sekitar akhir tahun kita juga merasa kita akan segera endemi, sudah mulai turun (kasus COVID-19). Bahkan saya ingat itu jumlah kasus kita harian di bawah 300," ucap dr Erlina, Kamis (15/9/2022).
Kemudian, untuk subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia juga tidak sedahsyat gelombang COVID-19 sebelumnya. Tapi tetap jangan lengah dan tetap harus menerapkan protokol kesehatan dan melakukan vaksinasi booster.
"Alhamdulillah sekarang walaupun ada subvarian baru BA.4 dan BA.5, tetapi tidak ada puncak. Cuma riak-riak saja. Kita juga melihat sekarang jumlah pasien yang dirawat menurun, kematian juga menurun dan stabil. Ini memang arahnya ke arah endemi," ungkap dr Erlina.