Ada Vaksin Gratis Dan Berbayar, Lebih Ampuh Mana Sih?
Wed, 14 Jul 2021Posted by AdminTerkait adanya vaksin Covid-19 berbayar hal ini menimbulkan pertanyaan publik apakah vaksinasi program pemerintah yang gratis lebih buruk ketimbang vaksinasi gotong royong atau vaksin berbayar?
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menjawab pertanyaan dengan menjelaskan bahwa vaksinasi program pemerintah menggunakan vaksin yang di antaranya adalah Pfizer dan Moderna. Dijelaskannya, tingkat efikasi atau kemanjuran kedua vaksin tersebut adalah yang tertinggi.
"Saya bisa sampaikan di sini supaya menenangkan kita semua, ranking efikasi itu paling atas adalah Pfizer dan Moderna. Dua-duanya ada di vaksin program," kata dia dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI, Selasa (13/7/2021).
Sementara itu vaksin berbayar menggunakan vaksin Sinopharm. Tingkat efikasinya sedikit lebih tinggi dibandingkan vaksin Sinovac yang digunakan di program pemerintah.
Vaksinasi program pemerintah juga menggunakan vaksin AstraZeneca yang tingkat efikasinya lebih tinggi dari Sinovac.
"Sinopharm, Astrazeneca sedikit di atasnya Sinovac. Yang dipakai untuk vaksin gotong royong adalah Sinopharm dan CanSino yang kita belum lihat," lanjut Budi.
Pemerintah juga masih punya satu merek vaksin yang digunakan untuk program vaksinasi gratis, yakni Novavax. Para ahli memberi penilaian yang memuaskan mengenai kemanjuran vaksin tersebut.
"Banyak para (ahli) molekuler biologis, mereka senang dan sangat senang dengan vaksin ini yang namanya Novavax. Tapi mungkin ini belum keluar EUA-nya (izin penggunaan darurat) dari Amerika. Kita masih tunggu dulu, perkiraannya di bulan September," ujarnya.
"Jadi mudah-mudahan menjawab 'apakah vaksin program lebih buruk dari vaksin gotong royong?' Vaksin program yang kita pakai yang tidak dijual gotong-royong adalah Pfizer, Moderna, paling tinggi efikasinya, dan Novavax insyaallah masuk September. Ini adalah vaksin yang banyak ahli-ahli senang mengenai ini," tambah Budi.