Badak Cula Satu Semakin Terancam, Ujung Kulon Tutup Jalur Wisata!

Badak Cula Satu Semakin Terancam, Ujung Kulon Tutup Jalur Wisata!

Tue, 31 Oct 2023Posted by Admin

Jalur wisata pejalan kaki di Semenanjung Ujung Kulon, Banten, resmi ditutup untuk melindungi habitat Badak Cula Satu atau Badak Jawa. Penutupan jalur wisata trakking atau jalan kaki mulai berlaku efektif pada 1 November 2023 hingga batas waktu yang tidak ditentukan.

Hal ini dilakukan untuk pemulihan ekosistem sekaligus melindungi habitat Badak Jawa yang masuk dalam kategori critically endangered dalam daftar Red List Data Book yang dikeluarkan oleh International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN).

Badak Jawa juga terdaftar dalam Apendiks I Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES), sebagai jenis yang jumlahnya sangat sedikit di alam dan dikhawatirkan akan punah.

"Pengamatan kami sejak tahun 2020, menunjukkan bahwa aktivitas badak sudah sangat jarang ditemui di jalur-jalur trek wisata dan bergeser ke lokasi yang lebih aman, sementara habitat Badak Jawa hanya ada di Semenanjung Ujung Kulon," ujar Ardi Andoni, Kepala Balai TNUK, dalam keterangan resminya, dikutip Senin, (23/10/2023).

TNUK menjadi habitat terakhir badak cula satu di dunia dengan luas mencapai 105.694,46 Ha. Badak Jawa juga diklasifikasikan sebagai jenis satwa dilindungi berdasarkan Peraturan Menteri (Permen) Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, Nomor P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018, tentang perubahan kedua atas permen Lingkungan Hidup dan Kehutanan nomor P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018, tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi.

Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, Badak Jawa membutuhkan daerah jelajah tertentu dan menentukan pola perilaku di alam. Sehingga Badak Bercula Satu cenderung menghindari jalur-jalur yang berpotensi sering dilewati untuk beraktivitas.

"Badak Jawa salah satu satwa yang paling pemalu dan sangat menghindari manusia. Bukan hanya bertemu langsung, juga menghindari jejak manusia, bau, dan suara manusia serta bekas aktivitas manusia lainnya," terangnya.

Wilayah semenanjung Ujung Kulon ditutup total, hanya peneliti saja yang bisa masuk ke daerah tersebut. Sehingga meminimalisir kegiatan manusia di habitat asli badak bercula satu.

"Kami mulai menerapkan program fully protected areas untuk wilayah semenanjung Ujung Kulon, kecuali untuk kegiatan penelitian dan konservasi Badak Jawa," jelasnya.

Berikut jalur trekking atau jalan kaki yang ditutup oleh Balai TNUK.

a. Jalur trakking di seluruh wilayah semenanjung ujung kulon dan jalur trakking Cilintang - Karang Ranjang-Kalejetan - Legon Pakis.

b. Kunjungan ziarah ke Sanghyang Sirah, diperkenankan hanya melalui Bidur

Adapun kegiatan trakking dan wisata alam terbatas masih bisa dilaksanakan pada lokasi sebagai berikut.

1. Pulau Peucang (trakking dan wisata perairan).

2. Kepulauan Handeleum (wisata perairan).

3. Pulau Panaitan, antara lain :

-  Trekking Jalur Legon Butun - Legon Bajo - Ciharashas.

- Trekking Jalur Legon Butun - Karang Masjid - Karang Jajar - Legon Bajo - Legon Butun.

- Trekking Jalur Pendakikan Citambuyung - Gunung Raksa.

4. Gunung Honje, antara lain :

- Jalur Goa Ciguha.

- Jalur Sungai Cicegog.

- Jalur Curug Cikawung.

- Jalur Curug Dengdeng.

- Jalur Curug Batususuan.

- Jalur Curug Cihangasa.

- Jalur Mata Air Panas Cibiuk.

- Jalur Mata Air Panas Cisaat.

- Jalur Curug Ciburuluk.

- Jalur Pendakikan Puncak Gunung Honje.

- Penziarahan Gunung Tilu.

- Penziarahan Paniisan.