Resmi Beroperasi, Bandara Kertajati Kini Gantikan Bandara Husein Sastranegara!

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mengungkapkan bahwa Bandara Kertajati menggantikan Bandara Husein Sastranegara untuk memungkinkan pesawat berukuran besar mendarat. Bandara Kertajati telah mulai melayani penerbangan domestik dan internasional setelah pengalihan dari Bandara Husein Sastranegara.

Dalam upaya meningkatkan faktor keselamatan dan keamanan penerbangan, Budi mengatakan bahwa Bandara Kertajati membutuhkan landasan pacu yang lebih panjang daripada Bandara Husein. Dengan demikian, pesawat besar seperti Boeing 777 dapat mendarat, memungkinkan penerbangan langsung dari luar negeri ke Jawa Barat.

Dengan luas lahan 1.800 hektar, terminal penumpang sebesar 121.000 meter persegi, dan terminal kargo 90.000 meter persegi, serta landasan pacu 3.000 meter x 60 meter, Bandara Kertajati diharapkan dapat melayani sebanyak 5,6 hingga 12 juta penumpang per tahun hingga 2024, dengan proyeksi mencapai 29,3 juta penumpang per tahun pada 2032.

Setelah pengalihan penerbangan dari Bandara Husein ke Bandara Kertajati, terdapat 16 penerbangan per hari dengan kapasitas tempat duduk sebanyak 32.760 pax per minggu atau 4.680 pax per hari (datang dan berangkat).

Budi Karya Sumadi meminta dukungan dari semua stakeholder, termasuk kementerian, pemerintah daerah, pelaku usaha, dan unsur lainnya, untuk mendukung penuh kegiatan penerbangan di Bandara Kertajati. Potensi penerbangan haji dan umrah melalui Bandara Kertajati juga dianggap sangat baik dan akan terus berkembang, khususnya di Jawa Barat.

Sebanyak tujuh rute yang dialihkan dari Bandara Husein ke Bandara Kertajati, dengan layanan pesawat jet maskapai Citilink, AirAsia, serta Super Air Jet, yang menghubungkan tujuan seperti Balikpapan, Banjarmasin, Batam, Denpasar, Makassar, Medan, dan Palembang. Selain itu, rute penerbangan luar negeri ke Kuala Lumpur, Malaysia telah beroperasi sejak Mei 2023, bersama dengan penerbangan umrah dan haji. Dukungan aksesibilitas yang lebih baik ke Bandara Kertajati juga menjadi fokus, dengan adanya Tol Cisumdawu dan beragam pilihan moda transportasi massal.

Bandara Husein Sastranegara Bandung tetap melayani angkutan niaga berjadwal dalam negeri jenis propeler, serta penerbangan charter, setelah dilakukan pengalihan penerbangan.