Banyuwangi Dan Keunikannya

Banyuwangi Dan Keunikannya

Fri, 08 Nov 2019Posted by Admin

Jika berkesempatan pergi ke Banyuwangi, Sobat7 harus menjelajah kota ini sampai kedalamnya. Pada Ragam Indonesia episode 8 November 2019, kamu dapat melihat keunikan kota melalui makanan dan budaya. Diketahui bahwa masyarakat Banyuwangi sering mengkombinasikan 2 menu sekaligus, maka warga membuat beberapa makanan yang unik.

Makanan uniknya adalah Rujak Soto, Pecel Rawon dan Kue Petolo. Jika kita lebih sering mencoba makanan tersebut secara terpisah, maka sekarang saatnya Sobat7 mencoba jika disatukan. Selain itu, ada pagelaran budaya yang sudah berjalan selama 8 tahun. Unik, karena dilaksanakan dengan melibatkan lebih dari 1000 penari yang tergabung dari pelajar dan mahasiswa di Banyuwangi, tempat pelaksanaannya pun dilakukan di Pantai Boom. Yuk kita lihat keunikan kota ini.

Rujak Soto

Bukan rujak buah seperti yang kita kenal, makanan ini dibuat dari sayuran dan dicampur dengan bumbu kacang. Menu pertama yang harus disiapkan adalah soto, pembuatannya sama seperti soto biasa. Lalu beralih ke rujaknya, ciri khas bumbu rujak Banyuwangi adalah adanya tambahan pisang klutuk yang berguna untuk melancarkan pencernaan.

Setelah sayuran dan bumbu rujak tercampur, tambahkan daging ayam dan siraman kuah soto yang sebelumnya sudah dibuat. Rujak soto ini mirip dengan gado-gado namun berkuah. Cita rasa yang diciptakan adalah perpaduan dari manisnya rujak dan kuah soto yang gurih.

Pecel Rawon

Kuliner perpaduan kedua ini berisi nasi yang disiram kuah rawon berwarna hitam, ditambah dengan sayuran rebus seperti bayam dan tauge.

Tidak lupa ditambah bumbu kacang, daging sapi dengan resapan kuah rawon, dan tempe goreng. Atau jika ingin, kamu bisa menambahkan paru, telur asin dan rempeyek. Rasa gurih dari kaldu rawon bercampur dengan bumbu kacang membuat cita rasa pecel rawon ini jadi semakin pekat, dan nikmat.

Kue Petolo

Kue yang rasanya manis ini banyak tersaji pada bulan Ramadhan, karna dipercaya dapat menaikkan kadar gula darah dan menambah energi. Berbahan dasar tepung beras, santan, garam dan gula merah, tidak lupa pewarna makanan jika ingin membuatnya lebih berwarna. Cara membuatnya hampir sama dengan membuat jenang, lalu tinggal cetak menyerupai bentuk mie dan kukus adonan selama 15 menit. Tidak lupa dengan sausnya yang dibuat dari irisan gula merah, pandan dan santan, makanan ini siap disantap.

Pagelaran Gandrung Sewu

Pertunjukan ini pertama kali dilakukan pada tahun 2012, dan rutin dilakukan selama 8 kali berturut-turut. Dikatakan unik karna selalu melibatkan ribuan penari, bahkan pada pagelaran tahun ini yang memperingati sewindu pagelaran, membutuhkan 1300 orang penari baik dari pelajar tingkat Sekolah Dasar (SD) sampai mahasiswa.

Penari yang dipilih harus melalui banyak seleksi sebelum akhirnya memenuhi standar untuk mengikuti pagelaran ini. Keunikannya, walaupun seleksi ini sulit tetapi banyak pelajar yang antusias mengikutinya walaupun tanpa dibayar. Pada pagelaran ini selalu terselip konsep cerita yang berkaitan dengan sejarah kota Banyuwangi.

Jangan lupa saksikan Ragam Indonesia setiap Senin sampai Jumat pukul 07.00 WIB.