Black Box Sriwijaya Air SJ182 Ditemukan! Ini Fakta Dan Fungsi Black Box Pada Pesawat

Black Box Sriwijaya Air SJ182 Ditemukan! Ini Fakta Dan Fungsi Black Box Pada Pesawat

Wed, 13 Jan 2021Posted by Admin

Black box pesawat Sriwijaya Air SJ182 telah ditemukan di sekitar Pulau Laki-Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, pada Selasa (12/1/21) pukul 16.20 WIB. Black box yang ditemukan ini adalah perekam data penerbangan atau flight data recorder (FDR).

"Seperti diketahui, FDR sudah ditemukan," ujar Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dalam jumpa pers di JICT, Jakarta, Selasa (12/1/21).

Black box atau kotak hitam adalah istilah umum yang digunakan dalam industri penerbangan untuk merekam data selama pesawat diterbangkan. Apa saja fakta-fakta dan fungsi dari black box? Berikut ulasan selengkapnya.

1. Terdiri dari Dua Bagian

Black box terdiri dari dua bagian peralatan perekam data penerbangan, yaitu CVR (Cockpit Voice Recorder) dan FDR (Flight Data Recorder). CVR bertugas untuk merekam percakapan di dek penerbangan dan suara-suara seperti transmisi radio dan alarm otomatis, sedangkan FDR bertugas untuk merekam beragam data tentang semua aspek pesawat saat terbang dari satu tempat ke tempat lain.

2. Tidak Berwarna Hitam

Black box adalah alat perekam elektronik yang ditempatkan di dalam pesawat terbang untuk memudahkan investigasi kecelakaan dan berbagai insiden penerbangan. Walaupun disebut dengan kotak hitam, black box ternyata dibalut warna orange terang yang cerah agar mudah teridentifikasi dalam operasi pencarian.

3. Hanya merekam 2 jam percakapan kokpit

Alat perekam black box memiliki perekaman data penerbangan digital yang cukup lama, hingga 25 jam. Black box hanya merekam percakapan di dek kokpit paling lama 2 jam.

4. Dilengkapi Underwater Locator Beacon (ULB)

Black box dilengkapi perangkat yang dikenal sebagai Underwater Locator Beacon (ULB). Perangkat tersebut akan aktif segera setelah perekam bersentuhan dengan air dan dapat mengirimkan sinyal dari kedalaman 14.000 kaki.

5. Hampir Tidak Bisa Dihancurkan

Black box dibalut dengan titanium ganda atau baja yang tahan karat, hal ini mampu menahan alat tersebut dari benturan dan ledakan. Pada bagian yang berisi memori penyimpanan data, peneliti telah melakukan beberapa uji kekuatan, salah satunya dengan menekan blackbox dengan bobot 227 kilogram di atasnya, dan peneliti mencoba menghancurkan alat itu dengan dilebur api 1.100 derajat celcius, namun black box masih dapat bertahan.

6. Ditemukan Pertama Kali di Australia

Dikutip dari laman CNN Indonesia, orang yang pertama kali menemukan alat rekaman black box adalah DR David Warren. Ia menemukan menciptakan alat tersebut karena ayahnya korban jiwa akibat kecelakaan pesawat di Selat Bass pada tahun 1934, saat David masih berusia sembilan tahun.

Pada awal tahun 1950-an, DR Warren memiliki ide untuk menciptakan sebuah alat perekam data penerbangan dan percakapan di dek kokpit, untuk membantu para analis memecahkan penyebab insiden kecelakaan. Akhirnya tahun 1956, ia berhasil menyelesaikan prototipe tersebut dengan nama ARL Flight Memory Unit. Ciptaannya diproduksi secara massal di Inggris da Amerika Serikat, dan akhirnya digunakan di berbagai negara sebagai pelengkap keamanan pesawat.