Vaksin Sinovac Sudah Direstui BPOM

Vaksin Sinovac Sudah Direstui BPOM

Tue, 12 Jan 2021Posted by Admin

Pada Senin 11 Januari 2021 akhirnya Vaksin Sinovac telah mendapatkan izin dari Badan Pengawas dan Obat Makanan (BPOM) setelah proses uji tahap III di Indonesia. Selama proses uji Vaksin Sinovac memiliki efek samping ringan dan sedang, vaksin ini juga dinyatakan aman.

"Aman dari efek samping ringan dan sedang. Efek samping nyeri otot. Sakit kepala hanya disampaikan 0,1 persen. Efek samping tidak berbahaya. Juga ditemukan di pasien penerima plasebo," kata Kepala Badan POMRI, Penny K. Lukito dalam konpers di Jakarta, Senin (11/1).

Terdapat 2 efek samping ringan-sedang hasil pemantauan selama 3 bulan setelah disuntikkan vaksin namun nantinya akan pulih kembali, diantaranya:

1. Efek samping lokal

  • Nyeri
  • Iritasi
  • Kemerahan
  • Pembengkakan

2. Efek Samping

  • Myalgia atau nyeri otot
  • Fatigue atau kelelahan
  • Demam

Mengenai efek samping ini sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil telah membagikan pengalamannya menjadi relawan uji klinis fase III vaksin virus corona produksi perusahaan asal China tersebut.

"Kalau ditanya sebagai laki-laki, usia saya 49. Hanya [merasakan] hanya linu pegal selama satu jam. Jadi, saya itu jujur apa adanya. Ya karena jarumnya tidak kecil kalau jarum ngambil darah kecil, kalau jarum vaksin agak besar sedikit," kata Emil saat berada di Mapolda Jabar, Bandung, Senin (11/1).

Selain pegal dan linu, Emil mengungkapkan efek samping lain adalah mengantuk.

"Kedua, efek ke saya tiga hari agak mengantuk menjelang Magrib. Biasanya tidak pernah dan hanya itu saja," kata dia lagi.

Namun Emil meyakinkan, kabar mengenai efek samping yang berseliweran usai menjalani vaksinasi, tidaklah benar.

"Dulu ada kekhawatiran ada bengkak ternyata tidak, demam tidak, kekhawatiran badan berubah tidak karena kita melaporkan apalagi berubah menjadi warna hijau atau Spiderman, itu tidak," ungkapnya seraya menyelorohkan perbandingan yang terjadi.

Selama menjalani uji klinis, Emil merasa sehat dan bugar. Ia juga menerapkan pola hidup sehat dengan berolahraga dan mengonsumsi suplemen serta vitamin.

"Saya sehat seperti bisa dilihat, kami [Forkopimda] tiap minggu disiplin dalam rapat mobilitas kami juga tinggi. Tentulah kami juga melengkapi kebugaran dengan olahraga dan suplemen," ucap Emil.

BPOM juga merilis bahwa hasil efikasi Vaksin Sinovac di Indonesia sebesar 65,23%. Hal ini dinyatakan setelah proses uji tahap III yang dilakukan selama 3 bulan. Selain itu, BPOM memberikan persetujuan EUA untuk CoronaVac Sinovac.
​​​​​​