BPOM Tak Rekomendasikan Penggunaan Vaksin AstraZeneca, Ini Alasannya!
Thu, 18 Mar 2021Posted by AdminBadan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) belum merekomendasikan penggunaan vaksin asal perusahaan farmasi Inggris, AstraZeneca, untuk program vaksinasi nasional. Apa alasannya?
Kepala BPOM Penny K. Lukito menyebut pihaknya masih belum rampung melakukan kajian analisis bersama Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI), Komite Nasional Penilai Obat, dan Komite Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI). Penny menjelaskan penundaan penggunaan itu dilakukan menyusul penangguhan penggunaan vaksin AstraZeneca di 15 negara di Eropa.
Penundaan penggunaan ini terjadi usai kejadian pembekuan darah di sejumlah negara. BPOM akan bertindak atas asas kehati-hatian selama proses investigasi menyeluruh terhadap kasus tersebut sedang dilaksanakan. Namun, Penny menegaskan bahwa izin penggunaan darurat (EUA) vaksin AstraZeneca yang telah dikeluarkan pada 9 Maret lalu tidak dicabut.
"BPOM juga melakukan komunikasi dengan WHO dan Badan Otoritas Obat negara lain untuk mendapatkan hasil investigasi dan kajian yang lengkap serta terkini terkait keamanan vaksin Covid-19 AstraZeneca. Selama masih dalam proses kajian, vaksin Covid-19 AstraZeneca direkomendasikan tidak digunakan," ujar Penny, dikutip dari laman CNN Indonesia, pada Rabu (17/3/21).
Meski demikian, Badan Otoritas Obat global di Inggris, Swedia, Australia, dan Kanada tetap menjalankan vaksinasi walaupun telah menerima informasi kasus serius yang diduga terkait vaksin AstraZeneca tersebut.
"Karena manfaat vaksin lebih besar dari risikonya. Hal ini didasarkan pada bukti ilmiah hasil uji klinik dimana tidak ada indikasi keterkaitan antara vaksin dengan kejadian pembekuan darah," jelas Penny.
Lebih lanjut, Penny sekaligus menegaskan bahwa sebanyak 1.113.600 vaksin AstraZeneca yang tiba di Indonesia 8 Maret itu berbeda dari golongan bets vaksin yang diduga menyebabkan insiden pembekuan darah itu.
Penny menyebut vaksin Covid-19 AstraZeneca dengan nomor bets yang dimaksud, yakni ABV5300, ABV3025, dan ABV2856, tidak masuk ke Indonesia. Namun, ia mengaku pihaknya tetap bekerja atas prinsip kehati-hatian.
Baca juga: Ini Makanan Yang Perlu Dihindari Sebelum Vaksinasi Covid-19
"Bets produk vaksin covid-19 AstraZeneca yang telah masuk ke Indonesia tersebut berbeda dengan bets produk yang diduga menyebabkan pembekuan darah dan diproduksi di fasilitas produksi yang berbeda," pungkasnya.