Bye Dollar! Indonesia Dan Thailand Mulai Tinggalkan Dollar AS
Thu, 14 Sep 2023Posted by AdminIndonesia, Malaysia, dan Thailand telah meningkatkan penggunaan mata uang lokal mereka dalam perdagangan dan investasi lintas batas negara, mengurangi ketergantungan pada dolar Amerika Serikat (AS).
Kesepakatan ini dicapai melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Bank Indonesia, Bank Negara Malaysia, dan Bank of Thailand selama Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN (AFMGM) ke-10 di Jakarta pada tanggal 25 Agustus.
Gubernur BI Perry Warjiyo, Gubernur Bank Negara Malaysia Abdul Rasheed Ghaffour, dan Gubernur Bank Thailand Sethaput Suthiwartnarueput secara langsung menandatangani MoU ini. Kesepakatan ini menegaskan komitmen ketiga bank sentral untuk meningkatkan penggunaan mata uang lokal dalam transaksi bilateral mereka.
Meskipun penggunaan mata uang lokal dalam transaksi antar ketiga negara telah berlaku sejak 2018, MoU ini merupakan langkah penting dalam memperkuat hubungan lintas negara antara Indonesia, Malaysia, dan Thailand.
Ketiga bank sentral ini yakin bahwa ini akan berdampak positif pada stabilitas pasar keuangan dan perkembangan pasar keuangan mata uang lokal di ketiga negara tersebut.
Indonesia telah sebelumnya melakukan kesepakatan serupa dengan Thailand, Malaysia, dan Jepang, menggantikan dolar AS dengan mata uang lokal dalam pembayaran transaksi. Langkah-langkah ini adalah bagian dari tren global yang disebut dedolarisasi, di mana negara-negara berupaya mengurangi ketergantungannya pada dolar AS dalam perdagangan dan transaksi keuangan internasional.
Dedolarisasi telah dimulai oleh beberapa negara, termasuk China dan Brasil, yang telah sepakat untuk tidak lagi menggunakan dolar AS dalam perdagangan dan investasi mereka. Indonesia juga berusaha meninggalkan ketergantungannya pada dolar AS melalui kerja sama dengan negara-negara lain melalui Local Currency Settlement (LCS), yang memungkinkan penyelesaian transaksi dalam mata uang lokal masing-masing negara.