Cerita Kesedihan Di Balik Keceriaan Ruben Onsu

Cerita Kesedihan Di Balik Keceriaan Ruben Onsu

Mon, 16 Nov 2020Posted by Admin

Lagi-lagi, Ruben Onsu dihadapkan dengan keadaan yang kurang mengenakkan. Baru-baru ini, kedua anaknya yaitu Betrand dan Thalia menjadi serangan bullying di social media. Serangan dengan bentuk penghinaan dan ancaman kali ini sudah membuat Ruben geram hingga kehilangan kesabaran. Terlebih Thalia secara khusus menerima ancaman pembunuhan, hal tersebut langsung membuat ayah tiga orang anak ini mengambil langkah hukum.

Ruben mengakui, pada dasarnya ia adalah orang yang tidak banyak bicara dalam beberapa hal. Jika biasanya ada sedikit masalah maka kuasa hukum dan adiknya yang angkat bicara. Namun, kali ini Ruben sebagai kepala keluarga merasa harus turun tangan secara langsung karena sudah menyenggol anak dan istrinya.

Selepas ancaman pembunuhan itu diterima, Ruben langsung bergerak cepat mencari siapa orang dibalik akun-akun jahat yang sudah menganggu ketentraman keluarganya itu. Tidak lama setelahnya, pelaku ditemukan yang ternyata adalah seorang anak perempuan berusia 11 tahun.

Ruben sangat menyayangkan kejadian ini sebab orangtua dari anak tersebut sangat baik dan kooperatif. Setelah pelaku mengakui kesalahan dan meminta maaf, Ruben sebagai manusia merasa harus memaafkan. Namun baginya segala proses hukum harus tetap dijalankan.

Terdapat setidaknya 20 akun jahat pembully keluarga Ruben yang siap dipolisikan. Ruben mengatakan tiga diantaranya adalah yang secara spesifik memberikan ancaman pembunuhan. Namun Ruben membongkar bahwa sebenarnya terdapat lebih dari 20 akun.

Akun-akun tersebut membully Betrand dan menyebutnya sebagai anak pungut. Ruben merasa sangat terpukul dan sedih mendengar itu, dimana ia sebagai sosok ayah memiliki tanggung jawab besar untuk membesarkan Betrand dan mempersiapkan masa depannya.

Ketika Thalia menerima ancamana pembunuhan, Ruben merasa tidak habis pikir dan merasa sedih yang mendalam. Dirinya bingung apa kesalahan anaknya yang baru berusia lima tahun itu sampai harus menerima ini semua. Bukan hanya itu saja, orang-orang jahat itu juga menyenggol sang istri Sarwendah dan membuat beragam meme mengandung unsur seksual yang sangat tidak pantas.

Ruben merasa sangat lelah dengan keadaan dan cobaan yang tidak ada habisnya karena harus menerima segala hinaan netizen terkait keluarganya. Disamping itu, Ruben memiliki ketakutan terbesar yaitu saat dimana nanti ia sudah tidak ada lagi, lantas siapa yang akan menjaga istri dan anak-anaknya yang sangat ia cintai.

Kehidupan yang berat juga dirasakan oleh Ruben ketika sedang bekerja dimana ia dituntut untuk selalu memasang wajah senang di depan layar. Meskipun saat itu dirinya sedang ditimpa kesedihan yang mendalam dan juga pikiran terkait keamanan keluarganya.

Sebagai orangtua, Ruben sangat berusaha untuk melindungi anak-anaknya dari mendengarkan dan menerima secara langsung berbagai penghinaan itu, tapi ada saatnya ia tidak mampu. Misalnya saja ketika Betrand ke toilet dalam sebuah acara, maka akan ada orang yang memberitahunya secara verbal apa yang sedang terjadi.

Ruben juga tidak ingin terlalu mengekang dan membatasi anak-anaknya, Namun setelah kejadian buruk ini terjadi ia terpaksa untuk memperketat penjagaan anak-anaknya demi kebaikan mental maupun fisik.