China Tes Swab Anal, COVID-19 Menular Lewat Kentut?

China Tes Swab Anal, COVID-19 Menular Lewat Kentut?

Sun, 31 Jan 2021Posted by Admin

China menggunakan sampel tes swab yang diambil dari anus untuk mendeteksi infeksi COVID-19 tentunya hal yang tidak biasa ini tengah ramai dibicarakan oleh warganet. Ternyata upaya tersebut dilakukan saat China meningkatkan penyaringan untuk memastikan tidak ada pembawa potensial virus corona yang terlewat di tengah wabah regional dan menjelang liburan Tahun Baru Imlek.

Pada tahun lalu, dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Future Microbiology, sekelompok peneliti China menemukan bahwa beberapa pasien COVID-19 mengalami infeksi virus usus yang aktif dan berkepanjangan. Bahkan ketika mereka tidak menunjukkan gejala gastrointestinal.

"Menariknya, deteksi SARS-CoV-2 positif pada usap anal dua pasien dan negatif pada sampel usap tenggorokan dan dahak," tulis mereka.

Mendeteksi virus dengan cara ini dilakukan dengan cara memasukkan alat swab 3 sampai 5 sentimeter ke dalam rektum atau dubur. Metode ini didasari oleh adanya temuan bahwa virus Corona bisa bertahan lebih lama di saluran pencernaan dibanding di saluran napas. Oleh karena itu, kemungkinan hasil false positive akan menjadi lebih kecil dengan anal swab test.

Meskipun hasil false negative rendah, proses pendeteksian juga lebih kompleks, sehingga pengujian hanya dilakukan pada populasi tertentu untuk saat ini. Termasuk individu yang dikarantina dan orang yang tinggal dan bekerja di zona risiko tinggi.
​​​​​

Namun dengan adanya test swab anal ini apakah pertanda bahwa terdapat resiko penularan  COVID-19 lewat kentut?

Seorang dokter dari Australia, Andy Tagg, berpendapat bahwa pernah ada kemungkinan virus Corona bisa menular lewat kentut. Hal ini didapatkannya setelah menganalisis sampel feses yang diambil dari pasien COVID-19 pada awal 2020.

Namun hal ini tentunya masih perlu banyak bukti untuk memastikan apakah COVID-19 bisa menular lewat kentut atau tidak.

Terkait hal ini, Direktur Klinis Patientaccess.com, dr Sarah Jarvis, menyanggah pendapat tersebut. Menurutnya, sangat kecil kemungkinan seseorang bisa tertular COVID-19 lewat kentut.

"Kemungkinan seseorang tertular virus karena mereka dekat dengan seseorang yang kentut sangat kecil. Anda jauh lebih mungkin untuk tertular melalui kontak dekat dengan seseorang yang batuk atau bersin, atau dengan menyentuh droplet di tangan ketika kamu menyentuh benda," bantah Jarvis.

Hal ini menandakan anal swab test bisa mendeteksi COVID-19 pada seseorang. Namun sangat kecil kemungkinannya untuk virus Corona bisa menular lewat kentut dan perlu lebih banyak bukti untuk memastikannya.