Cuma Kpopers Yang Bisa Dapat, Korea Selatan Luncurkan Hallyu Visa!
Thu, 04 Jan 2024Posted by AdminKorea Selatan mengumumkan rencananya untuk memperkenalkan visa baru yang dikhususkan untuk para penggemar budaya Korea Selatan, terutama para pecinta K-Pop. Visa Hallyu, yang juga dikenal sebagai "visa pelatihan K-culture," akan memungkinkan warga non-Korea yang mendaftar di akademi seni pertunjukan setempat untuk tinggal di negara tersebut selama dua tahun.
"Gelombang Korea" atau Hallyu merujuk pada popularitas global yang besar dari ekonomi budaya Korea Selatan, terutama terkait dengan penyebaran budaya K-Pop melalui musik, film, dan media artistik lainnya.
Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Korea Selatan mencantumkan seni sebagai salah satu pendorong utama K-culture untuk generasi mendatang, dan mereka merencanakan peluncuran K Tourism Road Show di berbagai negara, termasuk AS dan Swedia, dalam tahun ini.
Pentingnya hiburan K-pop sebagai daya tarik bagi turis telah dibuktikan oleh penelitian yang melibatkan pelacakan penyebutan budaya Korea di media sosial dan daring di 20 negara teratas yang memengaruhi pariwisata masuk selama tiga tahun terakhir.
Meskipun detail persyaratan khusus untuk visa K-culture belum diungkapkan, diharapkan informasi lebih lanjut akan tersedia pada paruh kedua tahun 2024. Secara finansial, memupuk hubungan dengan penggemar K-Pop dan K-drama dianggap dapat memberikan manfaat besar bagi sektor pariwisata.
Industri K-pop, senilai 10 miliar dolar AS, telah menjadi elemen penting dalam ekonomi Korea Selatan. Pada tahun lalu, PDB negara tersebut terpengaruh setelah grup musik terkenal BTS mengumumkan istirahat sementara anggotanya untuk menjalani wajib militer dan mengeksplorasi karier solo.
Meskipun pariwisata Korea Selatan terpukul oleh pandemi COVID-19, industri ini kembali menjadi pemacu ekonomi yang signifikan. Dewan Perjalanan & Pariwisata Dunia memproyeksikan pertumbuhan sektor pariwisata di Korea Selatan sekitar 4,8 persen per tahun hingga tahun 2032, jauh melampaui proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional secara keseluruhan, yang mencapai 1,8 persen.