Gula Batu Itik Khas Amuntai

Gula Batu Itik Khas Amuntai

Tue, 12 May 2020Posted by Admin

Kuliner dan tradisi, dua hal yang tidak bisa dilepaskan. Di Amuntai, Kalimantan Selatan ada sebuah kuliner unik bernama gula batu itik yang kerap dijadikan oleh-oleh dan seserahan perkawinan. Reportasenya terekam dalam Ragam Indonesia episode 5 Mei 2020. Yang unik dari kuliner ini adalah pengrajinnya yang hanya dikerjakan oleh satu keluarga saja. Kok bisa ya?

Baca juga: Resep Sehat Praktis Moonlight Berry Bowl

Gula batu itik digagas oleh Mak Aisyah, seorang nenek berusia 78 tahun. Sudah hampir 30 tahun dirinya membuat kuliner yang mirip dengan kerajinan ini. Awalnya, ia belajar membuat gulali biasa dari orang tuanya. Namun, melihat potensi yang mungkin dibangun, ia pun berinovasi dan membuat gula batu itik ini. Bentuk itik lahir dari Itik Alabio khas Amuntai.

Awalnya, beliau hanya membuat satu bentuk saja, yaitu itik. Namun lambat laun ia membuat bentuk bergantung dari pesanan. Dalam satu hari, ia dan keluarganya mampu menghabiskan 50 kg gula untuk diolah. Mak Aisyah memiliki enam orang anak perempuan yang ia ajarkan cara membuat gula batu itik ini untuk meneruskan usahanya. Uniknya lagi, pembuatan gula batu itik ini hanya boleh dilakukan oleh keturunan Mak Aisyah saja. Sehingga memang hanya satu keluarga ini yang meneruskan usaha tersebut.

Cara membuatnya memang tidak sulit, seperti membuat gulali biasa. Namun diperlukan keterampilan dan ketelitian serta kreativitas tinggi. Pertama, cairkan gula pasir terlebih dahulu hingga berubah menjadi karamel. Kemudian, tambahkan pewarna makanan dan bentuk sesuai desain yang akan dibuat. Pembuatannya harus cepat agar gulali tidak berangsur keras. Jika tidak biasa, tangan akan terasa panas.

Baca juga: Menu Buka Puasa Khas Banten: Pais Solempat

Mak Aisyah dan keluarganya dapat menghasilkan puluhan kerajinan kuliner ini. Bahkan bisa berthambah di momen tertentu seperti lebaran. Harganya pun bervariasi, mulai dari ribuan hingga ratusan rupiah. Bergantung pada ukuran dan tingkat kerumitannya. Jika sudah jadi, kerajinan kuliner ini harus langsung dibungkus dengan plastik agar tidak berubah bentuknya. Hal ini dilakukan untuk melindungi gula batu itik dari udara yang mengandung air yang mampu membuatnya mencair. Jika sudah dibungkus, gula batu itik dapat bertahan hingga tiga bulan jika disimpan diruangan yang sejuk. Bisa dimakan juga loh, unik banget ya!