Harga Gula Diprediksi Akan Naik Jelang Ramadhan, Benarkah Karena Stok Langka?

Harga Gula Diprediksi Akan Naik Jelang Ramadhan, Benarkah Karena Stok Langka?

Mon, 28 Mar 2022Posted by Admin

Setelah harga minyak yang melonjak naik, kini giliran gula yang diprediksi bakal bernasib sama. Kabar kenaikan harga gula ini sontak menjadi perbincangan hangat di masyarakat.

Berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, rata-rata harga gula pasir lokal mengalami peningkatan dari sebelumnya Rp 14.200 per kg, saat ini sudah bergerak di Rp14.350. Sementara itu, harga rata-rata gula pasir premium menyentuh angka Rp 15.550 per kg.

Meskipun stok menjelang Ramadan dan Lebaran tahun 2022 disebut masih mencukupi. Akan tetapi, Ketua Umum Ikatan Ahli Gula (Ikagi) Aris Toharisman mengungkapkan, hal ini tetap perlu diwaspadai.

Bukan tanpa alasan, kondisi harga gula internasional berada pada kisaran yang masih tinggi, 18,96 sen dolar AS per pon. Kondisi ini turut berpengaruh terhadap harga gula di dalam negeri yang juga akan stabil di angka yang tinggi.

Sebagian besar kebutuhan gula di Indonesia diketahui mengimpor dari negara tetangga Thailand. Tak hanya itu, India dan Australia juga menjadi langganan persediaan gula negeri ini.

Menurut Aris, pemerintah semestinya mendesak pemilik izin impor gula mentah (raw sugar) agar segera merealisasikan pemasukan. Gula mentah itu lantas diolah menjadi gula kristal putih yang dapat dikonsumsi.

Harga lelang saat ini berada pada kisaran Rp 12.400 - Rp 12.500 per kg, sehingga harga di pasar atau tingkat konsumen menyentuh harga Rp 13.500 atau maksimal Rp 14.000 per kg.

Beberapa netizen lain mengungkapkan reaksi pasrahnya. Mereka berniat untuk memulai hidup sehat.

Anggota Komisi VI DPR RI, Darmadi Durianto meminta Kementerian Perdagangan (Kemendag) melakukan upaya serius dalam mengendalikan harga kebutuhan pokok utamanya gula jelang bulan suci Ramadhan.

Darmadi menyarankan agar Kemendag menyiapkan langkah antisipatif dalam menyikapi soal gula ini. Darmadi juga mewanti-wanti agar pemerintah dalam hal ini Kemendag punya keberanian dalam menerapkan aturan dan tidak lagi tunduk pada kemauan para mafia khususnya mafia di sektor gula ini.

Dengan banyaknya harga gula yang naik, maka acuan harga tertinggi gula tidak boleh dinaikan. "Masalahnya akan sangat membebani masyarakat banyak kalau harga acuan atau HET dinaikkan," tandasnya.