Hari Bumi Di Tengah Pandemi COVID-19
Wed, 22 Apr 2020Posted by Admin22 April adalah peringatan Hari Bumi Sedunia. Tepat pada tahun 2020, Hari Bumi berumur ke-50 tahun. Ulang tahun emasnya terjadi saat pandemi COVID-19 berlangsung. Walaupun begitu, gerakan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya memelihara lingkungan tetap dilakukan. Hari Bumi, awalnya, digagas oleh senator Amerika, Gaylord Nelson. Tema pertamanya adalah perlindungan bumi terhadap polusi dan satwa liar. Kian berkembang, tahun ini tema Hari Bumi adalah krisis perubahan iklim.
Baca juga: Raden Ajeng Kartini, Sosok Pejuang Emansipasi Wanita
Perubahan iklim adalah salah satu krisis besar yang mengancam eksistensi bumi dan manusia. Indonesia merupakan negara dengan populasi terpadat nomor empat di dunia. Indonesia juga masuk ke dalam sepuluh besar penghasil emisi karbon. Penyebab emisi karbon terbesar di Indonesia adalah karena deforestasi dan kebakaran hutan. Jika hal ini diteruskan, tentunya akan memperparah krisis iklim di tanah air.
Pandemi COVID-19 yang tengah melanda bumi saat ini seharusnya adalah bentuk pengingat kita tentang keadaan bumi. Di saat manusia tengah menjaga diri dari virus yang tersebar, bumi justru semakin membaik. Angka polusi menurun serta hewan-hewan yang sebelumnya lama tak terlihat, kembali mulai bermunculan.
Kini, saatnya kita intropeksi diri sejauh mana kita melukai bumi selama ini dan apa yang dapat kita lakukan untuk mengobatinya.
Sebetulnya, banyak cara sederhana yang dapat kita lakukan untuk menjaga bumi tetap sehat. Membuang sampah pada tempatnya, misalnya. Walaupun sepele, namun membuang sampah sembarangan dapat menyebabkan pencemaran tanah atau air yang berakhir pada bencana. Hal lain adalah dengan menghemat listrik dan air. Misalnya dengan tidak menyalakan lampu di siang hari atau mematikan lampu yang tidak diperlukan saat malam hari. Mematikan keran saat tidak digunakan pun harus dibiasakan. Misalnya saat mandi atau cuci tangan, ketika kita sedang memakai sabun maka matikan terlebih dahulu kerannya.
Perayaan Hari Bumi ke-50 ramai dilancarkan lewat sosial media, mengingat acara tidak mungkin dilangsungkan di tengah pandemi COVID-19 ini. Berbagai postingan dengan tagar #HariBumi atau #EarthDay pun bermunculan. Seluruhnya berharap bumi cepat sembuh dan manusia dapat lebih belajar hidup berdampingan dengan bumi. Di hari ini, marilah kita bersama mengintropeksi diri dan berjuang bersama mengobati bumi. Untuk kita saat ini, untuk bumi di masa nanti! Selamat Hari Bumi!