Ini Kronologi Lengkap Pilot & Kopilot Yang Ketiduran 28 Menit Hingga Keluar Jalur

Ini Kronologi Lengkap Pilot & Kopilot Yang Ketiduran 28 Menit Hingga Keluar Jalur

Wed, 13 Mar 2024Posted by Admin

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah mengadakan penyelidikan menyeluruh mengenai insiden di mana pilot dan kopilot dari maskapai Batik Air tertidur bersamaan selama hampir 30 menit saat pesawat terbang dari Kendari, Sulawesi Tenggara ke Jakarta. KNKT dalam laporannya secara detail menjelaskan kronologi kejadian di kokpit pesawat, termasuk saat kedua pilot tersebut tertidur bersama.

Dilansir dari Detik.com, dalam laporan pendahuluan investigasi penerbangan KNKT, dijelaskan bahwa insiden pilot dan kopilot tertidur bersama ini terjadi pada 25 Januari 2024, pada pesawat Batik Air tipe Airbus A320 dengan kode registrasi PK-LUV, yang melakukan rute penerbangan Jakarta-Kendari pulang-pergi.

Menurut KNKT, kedua pilot yang bertugas di kokpit tersebut adalah pilot utama (pilot in command/PIC) dan kopilot (second in command/SIC), yang masing-masing memiliki peran sebagai pilot penerbang utama (pilot flying/PF) dan pilot pendamping (pilot monitoring/PM).

SIC sebelumnya telah menginformasikan kepada PIC bahwa dia kurang istirahat. Semua kru, termasuk pilot dan pramugari, bersiap sejak pukul 01:25 WIB untuk penerbangan yang dijadwalkan berangkat pukul 02:55 WIB dari Jakarta.

Pesawat lepas landas pada pukul 3:14 WIB. Setelah mencapai ketinggian 36.000 kaki di udara, PIC menawarkan SIC untuk beristirahat, yang kemudian diterima oleh SIC. SIC beristirahat di kokpit selama sekitar 30 menit.

Perjalanan dilanjutkan dengan normal hingga pesawat tiba di Kendari pada pukul 07.11 WITA. SIC bangun tepat sebelum pendaratan dimulai.​​​​​​

Setelah mendarat, pesawat harus kembali ke Jakarta sekitar pukul 08.05 WITA. Kedua pilot yang sudah terbang sejak dini hari, hanya beristirahat sambil menikmati mi instan di kokpit.

Ketika pesawat kembali ke Jakarta, kedua pilot bertukar peran. SIC menjadi PF, sementara PIC menjalankan peran sebagai PM.

Pesawat berhasil lepas landas tepat waktu. Namun, pada ketinggian 36.000 kaki, kedua pilot melepas headset dan menyalakan pelantang dengan volume tinggi.

Pada saat itu, PIC yang sebelumnya berperan sebagai PM meminta izin kepada SIC untuk beristirahat. Setelah izin diberikan, PIC tidur di kokpit, sementara SIC memiliki peran ganda sebagai PF dan PM.

PIC terbangun pada pukul 09.22 WITA dan menawarkan SIC untuk bergantian tidur, namun ditolak oleh SIC. Beberapa menit kemudian, kedua pilot tertidur bersamaan.

SIC melanjutkan tugasnya sebagai PF dan PM, menghubungi ACC Jakarta untuk instruksi arah terbang pesawat. Namun, komunikasi terputus selama 13 menit, diduga karena SIC tertidur.

PIC terbangun setelah 14 menit dan menyadari bahwa pesawat keluar dari jalur penerbangan yang benar. Dia membangunkan SIC, memberi tahu ACC Jakarta bahwa masalah radio komunikasi sudah terselesaikan, dan pesawat berhasil mendarat di Jakarta tanpa masalah.

Tidak ada korban atau kerusakan pada pesawat. Total waktu kehilangan kontak pesawat adalah 28 menit, dihitung sejak transmisi terakhir dari SIC, yang menandai saat kedua pilot tertidur bersamaan.