Jangan Lewatkan Gerhana Bulan Penumbra 30 November. Ini Fakta-Faktanya!

Jangan Lewatkan Gerhana Bulan Penumbra 30 November. Ini Fakta-Faktanya!

Fri, 27 Nov 2020Posted by Admin

Dilansir melalui CNN Indonesia, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan bahwa akan terjadi fenomena Gerhana Bulan Penumbra yang jatuh pada 30 November 2020.

Berbeda dengan Gerhana Matahari yaitu peristiwa terhalangnya cahaya matahari oleh bulan dan membuat tidak semua cahayanya sampai ke bumi, Gerhana Bulan Penumbra adalah saat posisi bulan-matahari-bumi tidak persis sejajar. Sehingga membuat bulan hanya masuk ke bayangan penumbra bumi. Akibatnya, saat terjadi gerhana, bulan akan terlihat lebih redup dari saat purnama.

1. Gerhana Mulai (P1)

- 07:32:21 UT

- 14:32:21 WIB

- 15:32:21 WITA

- 16:32:21 WIT

2. Puncak Gerhana (Puncak)

- 09:42:48 UT

- 16:42:48 WIB

- 17:42:48 WITA

- 18:42:48 WIT

3. Gerhana Berakhir (P4)

- 11:53:20 UT

- 18:53:20 WIB

- 19:53:20 WITA

- 20:53:20 WIT

Dari semua proses fase gerhana seperti yang sudah dipaparkan di atas, mulai dari P1 hingga berakhir di P4 berdurasi mencapai 4 jam 20 menit 59 detik.

Berdasarkan gambra ilustrasi di atas, dapat dilihat kalau garis miring bertanda Puncak yang melewati Papua menunjukkan proses Puncak terjadi secara bersamaan dengan waktu terbit Bulan di lokasi yang ditandai oleh garis tersebut.

Untuk dapat mengamati semua proses gerhana, hanya bisa dari daerah yang sebagian besar di Amerika Utara dan Samudera Pasifik. Sedangkan untuk proses gerhana saat Bulan terbit dapat dilihat di Autralia, sebagian besar Asia bagian timur, dan sebagian kecil Samudera Hindia.

Proses gerhana pada saat Bulan terbenam dapat dilihat di seluruh Afrika, sebagian besar Eropa, sebagian besar Asia bagian barat, sebagian besar Samudera Hindia bagian barat, dan juga sebagian besar Samudera Atlantik bagian selatan.

Gerhana Bulan yang nantinya akan terjadi pada akhir November memiliki kaitan dengan Gerhana Bulan Penumbra yang akan jatuh di masa depan, 11 Desember 2038. Fenomena ini merupakan salah satu akibat dari pergerakan posisi matahari, bumi, dan juga bulan. Dimana peristiwa ini hanya terjadi pada saat fase purnama dan bisa diperdiksi sebelumnya.