Jepang Alami Krisis Populasi, Akibatnya Ratusan Sekolah Tutup Permanen!
Tue, 04 Apr 2023Posted by AdminJepang sedang mengalami resesi seks akibatnya populasi semakin turun dan angka kelahiran bayi rendah hingga mencapai rekor terendah.
Dengan adanya resesi seks ini, berdampak juga pada pendidikan. Salah satunya ratusan sekolah tutup setiap tahun karena kekurangan murid.
Cerita haru datang dari siswa sekolah di Jepang yaitu Eita Sato dan Aoi Hoshi yang sedang berjalan menuju upacara kelulusan SMP. Diketahui keduanya yaitu satu-satunya lulusan SMP Yumoto. Sekolah berusia 76 tahun itu akan tutup selamanya ketika tahun ajaran berakhir.
"Kami mendengar desas-desus tentang penutupan sekolah di tahun kedua kami, tetapi saya tak membayangkan itu akan benar-benar terjadi. Saya terkejut," ucap Eita, dilansir dari Detikcom.
Angka kelahiran di Jepang pada tahun 2022 yaitu 799.728. Jumlah tersebut termasuk terkecil dalam catatan dan hampir tak lebih dari setengah dari 1,5 juta kelahiran yang tercatat di tahun 1982.
Kemudian untuk tingkat kesuburan, jumlah rata-rata anak yang lahir dari wanita selama masa reproduksi mereka, telah turun menjadi 1,3 atau jauh di bawah 2,1 yang diperlukan untuk mempertahankan populasi yang stabil. Lalu, untuk angka kematian telah melampaui kelahiran selama lebih dari satu dekade.
Maka dari itu, jumlah populasi anak semakin menurun dan banyak sekolah yang tutup permanen khususnya di area pedesaan. Menurut data, sekitar 450 sekolah tutup setiap tahun. Antara tahun 2002 dan 2020, hampir 9.000 sekolah tutup untuk selamanya.
Jika sekolah di pedesaan tutup, maka akan menimbulkan efek berantai, contohnya orang akan semakin malas untuk tinggal disana karena fasilitas pendidikan tidak memadai.