Kakek Asal Bali Kejar Gelar Sarjana Di Usia 80 Tahun, Ini Judul Skripsinya!
Mon, 02 Oct 2023Posted by AdminMade Tawa, seorang kakek berusia 80 tahun asal Buleleng, Bali, telah menarik perhatian di media sosial karena ia mengajukan proposal penelitian dengan judul 'Analisis Dampak Pelatihan Customer Service dengan Pendekatan Jendela Johari terhadap Kualitas Komunikasi Interpersonal dan Kepuasan di PT Telkom'. Meskipun ia memerlukan bantuan untuk mengikuti ujian proposal skripsinya, ia mempresentasikan proposal tersebut dengan baik selama 45 menit di depan para penguji.
Tawa, yang telah memiliki 10 anak dan 40 cucu, masih memiliki hasrat yang kuat untuk belajar meskipun usianya sudah lanjut. Dia mendapat dukungan penuh dari keluarganya untuk mengejar pendidikan di Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Mpu Kuturan Singaraja.
"Saya kuliah karena saya haus akan ilmu. Kenapa memilih STAHN karena saya orang Hindu, jadi menempuh pendidikan di sini adalah yang paling tepat," ujarnya.
Kepala Program Studi (Kaprodi) Ilmu Komunikasi di STAHN Mpu Kuturan Singaraja, Komang Agus Widiantara, sangat menghargai semangat yang dimiliki oleh Made Tawa. Menurutnya, Tawa adalah sosok yang sederhana dan komunikatif. Bahkan saat sedang pulih dari penyakitnya, Tawa sangat bersemangat untuk mengikuti bimbingan proposal.
"Di usia beliau, mungkin orang lain lebih sibuk dengan urusan spiritual di rumah, tetapi beliau mau keluar dari zona nyaman dan mencoba hal-hal baru. Beliau ini sangat komunikatif. Bahkan lebih rajin berkomunikasi dibandingkan dengan teman-temannya yang lebih muda," kata Agus.
Agus menjelaskan bahwa proposal penelitian yang diajukan oleh Tawa didasarkan pada pengalaman pribadinya saat bekerja di PT Telkom. Tawa memiliki karir yang cemerlang ketika masih aktif sebagai pegawai PT Telkom dari tahun 1980-an hingga pensiun pada tahun 2000-an. Selain itu, Tawa memiliki ingatan yang kuat, yang merupakan aset berharga dalam penelitian kualitatif yang diajukan.
Agus berharap Tawa dapat menyelesaikan studinya dengan sukses dan menginspirasi mahasiswa lainnya. "Kami dorong tahun depan bisa tuntas. Proses tetap berjalan, kami akan terus mendukung agar beliau menyelesaikan studinya dengan bangga," tambah Agus. Ia juga berharap semangat dan tekad Tawa dapat menular kepada mahasiswa yang lebih muda untuk selalu semangat dalam mengejar pendidikan.