Kapan Kehidupan Akan Normal Dari Covid-19?
Wed, 14 Oct 2020Posted by AdminVaksin Covid-19 yang tengah ramai diperbincangkan dinilai bukanlah satu-satunya cara menghentikan virus yang mewabah di dunia sejak awal tahun 2020. Walau begitu, Indonesia akan mulai melancarkan program vaksin bulan November 2020 mendatang. Hal serupa belum tentu dilakukan oleh negara lain.
Dalam konferensi persnya, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Achmad Yurianto mengatakan dirinya belum mendapat informasi negara mana saja yang akan melakukan vaksin dalam waktu dekat. Sepengetahuannya, Filipina, Australia, Papua Nugini dan Singapura juga akan melakukan hal yang sama. Walau begitu, dirinya pun masih mengkhawatirkan kemungkinan orang-orang yang belum tervaksin masuk ke tanah air.
Program vaksinasi yang akan dilakukan Indonesia pun akan dilakukan secara bertahap. Kelompok yang didahulukan adalah garda terdepan Covid-19, seperti petugas kesehatan, TNI/Polri hingga petugas bandara. Yuri kemudian menambahkan, per Desember nanti vaksin yang akan diberikan bagi 9,1 juta warga Indonesia. Pertanyaan selanjutnya adalah, kapan kehidupan warga Indonesia akan normal dari Covid-19? "Artinya bicara kapan normal, ya engga..," sambung Yuri.
Baca juga: Program Vaksinasi Covid-19 Dimulai November!
Efektivitas Vaksin Covid-19
Saat ini, setidaknya ada 200 lebih vaksin yang masih dikembangkan di dunia. 20 diantaranya sedang dalam fase uji klinis. Data menunjukkan bahwa vaksin Covid-19 mempercepat tubuh dalam menciptakan antibodi penetral yang mencegah virus menginfeksi sel. Namun, berapa lama ia dapat bertahan belum teruji secara jelas.
Penelitian menemukan bahwa tingkat antibodi penawar SARS-CoV-2 efektif selama beberapa minggu setelah infeksi. Setelah itu, efektivitasnya menurun. Disimpulkan, antibodi dapat bertahan lebih baik pada orang yang mengalami infeksi lebih parah. Jika melihat dari virus serupa sebelumnya, SARS, antibodi akan hilang setelah tahun pertama. Namun, untuk mereka yang memiliki kondisi parah, antibodi dapat bertahan hingga 12 tahun kemudian.
Anthony Fauci, Ahli Penyakit Alergi dan Menular asal Amerika Serikat mengatakan bahwa perlindungan sempurna terhadap Covid-19 adalah hal yang tidak mungkin. Ia dan ilmuwan lain memprediksi tingkat efektivitas vaksin yang diproduksi saat ini berkisar antara 50-75% dan dinilai sudah cukup aman.
Hal Penting Selain Vaksin
Fauci kemudian menambahkan vaksin berfungsi sebagai pengkontrol penyebaran virus semata. Bukan menghilangkan ataupun mengobati. Karena itu, pentingnya menekankan kesadaran masyarakat untuk menekan angka penularan lebih penting. Walaupun telah divaksin, kita tetap harus rutin mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak dan kontak fisik dengan orang lain serta menjaga imunitas tubuh.
Selanjutnya, Food and Drug Adinistration (FDA) dikatakan akan mengesahkan vaksin Covid-19 selama aman dan efektivitasnya berada di angka 50%. Stephen Hahn selaku Komisaris FDA menambahkan, sebagian ahli penyakit menular sepakat angka 50% adalah hal yang masuk akal, walaupun harapannya dapat lebih tinggi. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) terkait hal ini mengatakan, vaksin dengan angka efektivitas tersebut kurang lebih setara dengan vaksin influenza.
Kapan Aktivitas akan Kembali Normal?
Fauci memprediksi kehidupan akan menyerupai normal pada 2021 mendatang. Walau begitu, kita tetap harus memperhatikan hal-hal yang dapat membantu pengendalian penyebaran virus. Jusuf Kalla, mantan Wakil Presiden RI Mei lalu sempat memprediksi kehidupan akan kembali normal setelah 3 tahun. Setelah vaksin berhasil dilakukan, penularan mungkin akan tertahan, namun virus belum benar-benar hilang. Presiden RI Jokowi juga berharap vaksin dapat memberikan masyarakat sedikit ‘kelonggaran’ dalam beraktivitas.