Kedai Kopi Masa Kini! Bayarnya Dengan Sampah Plastik

Kedai Kopi Masa Kini! Bayarnya Dengan Sampah Plastik

Tue, 14 Sep 2021Posted by Admin

Berbagai cara dilakukan agar masyarakat semakin peduli dengan bahayanya sampah plastik bagi ekosistem, seperti yang dilakukan oleh sebuah kedai kopi unik yang ada di Banyuwangi, Jawa Timur. Konsumen dari kedai kopi bisa ngopi tanpa membayar dengan uang. Pelanggan hanya membayar sampah untuk secangkir kopi hangat. Untuk secangkir kopi, warga hanya tinggal menyetor sampah seberat 250 gram atau seperempat kilogram saja. Lokasinya di tengah hutan kota, di samping depo sampah kota Banyuwangi.

Ini merupakan terobosan baru dari Bank Sampah Banyuwangi (BSB). Mereka menggelar ngopi dengan menukar sampah plastik di Kantor BSB di Kelurahan Penganjuran, Banyuwangi. BSB menggandeng barista kopi asli Banyuwangi, sehingga bisa dipastikan kopi yang disediakan pun bukan sembarangan. Menurut Koordinator BSB Agus Supriyadi, program ini bertujuan untuk menarik minat masyarakat agar mau menabung sampah. Ini merupakan inovasi program Bank Sampah Giat Keliling (Bagiak) dengan menggandeng UMKM.

"Kami menggandeng Mobile Cafe (MoCa) UMKM Banyuwangi untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa sampah juga berharga. Bisa digabung dan menghasilkan uang," ujar Agus kepada detikcom, Rabu (8/9/2021).

Acara ngopi tukar sampah ini digelar setiap hari mulai pukul 07.30 WIB hingga pukul 15.00 WIB. ​​​​​​

Ketika ditanya mengenai adanya kemungkinan bau tidak sedap di kedai kopi ini, langsung dibantah olehnya. ”Di sini ada lokasi padat penduduk tapi banyak pohon besar disini. Dan dekat dengan depo sampah. Tapi kita jamin tidak akan bau," tambahnya.

Agus mengatakan, nantinya tak hanya ngopi bayar sampah yang digelar. Bekerja sama dengan UMKM di Banyuwangi, ada rencana baru yang tidak kalah revolusioner.

"Sampah yang dibawa akan dikonversi dengan rupiah dan bisa dibelikan sembako, makanan ringan, beras, ataupun sayuran," pungkasnya.

Seorang barista yang juga sekaligus penggiat sampah di Banyuwangi bernama Novian Darma Putra mengatakan, dirinya memang sering memberikan pelayanan pembayaran kopi dengan sampah sejak tahun 2019 lalu. Menurutnya, biasanya sekitar 75 cup kopi terjual per harinya, dengan menukar dengan sampah. Sampah-sampah ini kemudian ditukar di bank sampah, untuk ditukarkan menjadi hasil dirinya menjual kopi.

Novian menjelaskan, tujuannya adalah memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa sampah, khususnya sampah plastik, bukan hanya menjadi kotoran, namun juga bisa bermanfaat dan memberikan nilai ketika dikelola dengan benar. Upaya seperti ini harus selalu kita dukung. Yuk ikuti jejak mereka sebagai masyarakat yang peduli akan kelangsungan ekosistem, dengan menjadi bagian dari #AntiPlastikPlastikKlub agar semakin banyak lagi upaya seperti ini.