Kemacetan PPKM Darurat DKI, Polisi; Biarin, Biar Kapok

Kemacetan PPKM Darurat DKI, Polisi; Biarin, Biar Kapok

Tue, 06 Jul 2021Posted by Admin

Selama PPKM darurat berlangsung, pihak kepolisian telah menyiapkan 63 titik penjagaan. Puluhan titik itu tersebar di dalam tol hingga perbatasan menuju Jakarta. Penjagaan ketat di 63 titik selama PPKM darurat di Jakarta ditujukan untuk membatasi mobilitas warga selama dua pekan ke depan. Hal itu ditujukan agar kasus Corona bisa ditekan.

Imbas dari adanya penyekatan masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat, telah tersebar sejumlah foto dan video yang viral di media sosial menunjukkan keluhan masyarakat perihal kemacetan di beberapa ruas jalan di wilayah Jakarta.

Diantaranya memperlihatkan kemacetan di ruas Jalan Kramat Raya, Jalan Raya Salemba, dan Jalan Blora di daerah Jakarta Pusat. Selain itu, juga tersebar video kemacetan lalu lintas yang terjadi di Jalan Raya Daan Mogot.

Menanggapi keluhan masyarakat di media sosial, Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Lilik Sumardji menyebut kemacetan itu disebabkan oleh masyarakat yang masih ngeyel untuk bepergian di masa PPKM Darurat. "Macet biarin aja mau sampai malam juga nggak apa-apa biar kapok dia itu. Besok nggak datang lagi. Udah gitu aja kalau ngga

Selama PPKM darurat berlangsung, pihak kepolisian telah menyiapkan 63 titik penjagaan. Puluhan titik itu tersebar di dalam tol hingga perbatasan menuju Jakarta. Penjagaan ketat di 63 titik selama PPKM darurat di Jakarta ditujukan untuk membatasi mobilitas warga selama dua pekan ke depan. Hal itu ditujukan agar kasus Corona bisa ditekan.

Menurut Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Utara masih banyak warga di luar sektor esensial dan kritikal tetap beraktivitas di luar rumah sehingga membuat kemacetan tidak terelakkan di titik penyekatan. Kemacetan itu terjadi karena adanya pemeriksaan kendaraan yang melintas di titik penyekatan. Di luar sektor esensial dan kritikal, pengendara diminta berputar balik.

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo juga mengatakan hanya orang-orang yang bekerja di sektor esensial dan kritikal yang bisa melewati 63 titik penyekatan di Jakarta dan sekitarnya selama PPKM Darurat.

Ketatnya pemberlakuan protokol ini adalah sangatlah masuk akal. Seperti diketahui, lonjakan kasus Covid-19 di tanah air membuat rumah sakit di sejumlah daerah kerepotan. Di beberapa daerah terutama zona merah, tingkat keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 melebihi 90 persen. Bahkan tak sedikit yang kekurangan tabung oksigen medis. Karena itu, satu-satu cara menghentikan peningkatan kasus positif Covid-19 adalah dengan menghentikan sejenak aktivitas di luar rumah.

Hingga saat ini, total kasus infeksi Covid-19 di Indonesia mencapai 2.313.829 serta kasus aktif Covid-19 di Indonesia juga mencapai jumlah tertinggi sejak pandemi, yaitu 309.999. Mari bersama kita putus rantai penularan Covid-19 dengan mematuhi PPKM Darurat dan protokol kesehatan 5M dengan memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi.