⁠Keren, Pemkab Garut Gunakan Aspal Yang Dicampur Sampah Plastik Untuk Buat Jalan!

⁠Keren, Pemkab Garut Gunakan Aspal Yang Dicampur Sampah Plastik Untuk Buat Jalan!

Thu, 14 Mar 2024Posted by Admin

Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, baru saja menyelesaikan proyek pembangunan jalan aspal yang dicampur dengan bahan dari sampah plastik, yang dipandang memiliki kekuatan lebih tinggi daripada aspal konvensional. Dikutip dari berbagai sumber pada Rabu, 13 Maret 2024, jalan aspal campur sampah plastik ini dikerjakan di sejumlah ruas jalan di wilayah Garut sepanjang total 50,2 kilometer (KM).

Sekretaris Daerah Kabupaten Garut, Nurdin Yana, menyatakan bahwa "Kabupaten Garut telah mengimplementasikan penggunaan aspal plastik sepanjang 50,2 kilometer sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat." Selain itu, dia juga mengungkapkan bahwa pembangunan jalan aspal campur plastik ini dilakukan secara bertahap di beberapa ruas jalan, termasuk di wilayah Simpang Lima, Jalan Cimanuk, Jalan Pembangunan, Jalan Semarang, dan beberapa ruas jalan lainnya di perkotaan Garut, mulai dari tahun anggaran 2022 hingga 2023.

Proyek pembangunan jalan aspal campur plastik ini merupakan hasil kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Garut dengan Yayasan Bakti Barito serta PT Chandra Asri Pasific Tbk (Chandra Asri Group). PT Chandra Asri Pasific Tbk, yang dikenal sebagai solusi kimia dan infrastruktur di Indonesia, memiliki salah satu target untuk membangun jalan aspal plastik di Garut sepanjang 50,2 km.

"Nyata menjadi sebuah prestasi bagi kami, penerapan aspal dengan campuran sampah plastik ini merupakan langkah yang berkelanjutan dan menjadi tonggak sejarah bagi pembangunan infrastruktur di Garut," kata Nurdin.

Selain itu, Nurdin juga menekankan bahwa pembangunan jalan dari aspal plastik ini merupakan inovasi dalam menjaga lingkungan dari meningkatnya produksi sampah plastik di berbagai daerah, terutama di Kabupaten Garut. Dengan teknologi pengaspalan yang mencampurkan aspal dengan plastik, diharapkan dapat mengubah masalah sampah plastik yang biasanya berakhir di tempat pembuangan sampah menjadi suatu yang bermanfaat. Selain itu, campuran aspal dengan plastik ini dianggap akan menghasilkan jalan yang lebih kuat daripada aspal biasa.

Lebih lanjut, disebutkan bahwa pada tahun 2022, sepanjang 16,56 kilometer jalan telah menggunakan 30,96 ton sampah plastik cacah dalam pembangunannya. Sedangkan pada tahun 2023, dengan total panjang jalan mencapai 33,68 kilometer, telah digunakan sebanyak 49,54 ton sampah plastik cacah. "Sampah plastik selalu menjadi masalah utama pencemaran tanah maupun laut, sifat sampah plastik tidak mudah terurai, dan adanya aspal plastik ini bisa mengurangi produksi sampah plastik," katanya.

Nurdin menyatakan perasaan bangganya atas kerja sama dengan PT Chandra Asri Pasific Tbk karena memilih Garut sebagai daerah percontohan penerapan aspal plastik yang memiliki panjang hingga 50,2 km, lebih panjang daripada daerah lain yang hanya mencapai 100 km secara total.Untuk masa depan, Pemerintah Kabupaten Garut berharap dapat menjalin kerja sama lebih lanjut untuk pembangunan jalan dari aspal campuran plastik, tidak hanya di ruas jalan wilayah Kabupaten Garut, tetapi juga di jalur provinsi. "Merupakan suatu kehormatan bagi kami Kabupaten Garut menjadi percontohan penerapan aspal dengan campuran sampah plastik," ujarnya.

Sementara itu, Executive Director Yayasan Bakti Barito, Fifi Pangestu, menjelaskan bahwa pembangunan jalan aspal plastik di Garut merupakan proyek terpanjang di satu daerah yang mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah daerah dan semua pemangku kebijakan. "Kami berharap kemitraan ini dapat memberikan solusi yang komprehensif dan memperluas akses pendidikan lingkungan sekaligus membangun komunitas yang tangguh di Garut," tambahnya.