Kol Goreng: Enak Tapi Tak Sehat, Ini Kata Ahli Gizi!
Mon, 01 Feb 2021Posted by AdminApakah Sobat7 sering mengkonsumsi kol goreng? Atau merasa tidak lengkap jika memakan pecel ayam atau lele tanpa kol goreng? Apakah mengkonsumsi kol goreng bisa berpengaruh buruk bagi tubuh kita?
Proses menggoreng kol dalam waktu singkat akan membuat tekstur kol menjadi lebih lunak. Namun, dalam waktu yang lama, kol akan menjadi kering dan renyah. Warna kol yang semula putih juga akan berubah menjadi kecoklatan. Tak dimungkiri, menggoreng juga membuat kol lebih beraroma.
Bagaimana dengan nilai gizi kol goreng?
Dokter spesialis gizi klinis Maya Surjadjaja menjelaskan proses penggorengan memiliki dua tahapan. Pertama, proses dehidrasi atau berkurangnya kelembapan dalam makanan. Lalu, proses minyak ataupun lemak yang terkandung di dalamnya menyerap ke dalam makanan.
Proses ini membuat kelembapan dan cairan di dalam kol ikut berkurang dan digantikan dengan minyak.
"Sayuran adalah bahan makanan yang kalau digoreng paling banyak menyerap minyak," kata Maya dalam konferensi pers Sasa, beberapa waktu lalu.
Hal ini berarti nutrisi yang terdapat dalam sayur kol akan hilang. Maya menyebut proses penggorengan akan membuat kandungan air berkurang signifikan, serta vitamin dan antioksidan berkurang dalam jumlah banyak. Semakin lama penggorengan semakin banyak zat gizi yang berkurang.
"Saya ngerti kol yang digoreng enak. Tetapi, sayuran yang digoreng jelek, ya bagaimanapun tetap jelek," kata Maya.
Oleh karena itu, Maya menyarankan agar kol sebaiknya tidak digoreng agar nutrisi yang terkandung di dalamnya dapat diserap tubuh secara optimal.