Kontroversi Larangan Pakai Bra, Penulis Minta Maaf

Kontroversi Larangan Pakai Bra, Penulis Minta Maaf

Fri, 08 Oct 2021Posted by Admin

Beredar tulisan yang mencuat mengenai larangan muslimah memakai bra. Ditulis oleh TEMANSHALIH.COM, pihaknya saat ini mengutarakan permintaan maafnya kepada publik.

Permintaan maaf ini berisi ide-ide yang tidak didampingi pandangan dan teori para ahli. 

"Dari hati yang terdalam kami memohon maaf kepada Asatidz, para pihak, saudara muslim secara umum bahwa dalam penyusunan artikel meliputi tapi tidak terbatas pada: a. pemilihan judul; b. pembuatan ilustrasi; c. pengambilan kesimpulan," dilansir dari detik.com, dari laman TEMANSHALIH.COM, Rabu (6/10/2021).

Mengundang banyak respon warganet mengenai kaum muslimah memakai bra atau bh. Dari alasan kesehatan maupun norma. Sebagai penganut budaya timur, kebiasaan ini sudah dipakai sejak lama.

"Pada sebagiannya telah dilakukan secara tergesa-gesa tanpa bimbingan ahli sehingga mengakibatkan misinterpretasi atau mispersepsi; serta menimbulkan ekses negatif terhadap kelompok dakwah tertentu," ujarnya.

"Keseluruhan artikel meliputi tapi tidak terbatas pada judul: a. 'Hukum Memakai BH Dalam Islam'; dan b. 'Bolehkah Akhwat Taaruf Tanpa Menggunakan BH?' Sudah dihapus," lanjutnya.

Ikut menuturkan pendapat terhadap kasus ini, Komnas HAM Perempuan mengungkapkan tulisan tersebut tidaklah masuk akal dan tidak kontekstual. 

"Jelas kalau pemikiran-pemikiran itu melihat perempuan itu sebagai objek seksual. Karena seolah-olah apa pun lekuk-lekuk tubuhnya itu menjadi sumber fitnah yang kemudian seolah-olah pantas untuk disalahkan, pantas untuk diatur, pantas untuk dibatasi," kata Komisioner Komnas Perempuan, Alimatul Qibtiyah, kepada wartawan, dilansir dari Detik.com, Rabu (6/10/2021).

Memang membawa konteks perempuan tentunya selalu menarik latar belakang dibalik topik yang diungkapkan. Saat ini masih banyak kejadian-kejadian dan pola pikir beralasan agama tetapi mengacu pada konsep perempuan sebagai objek seksual.

"Jadi memang menurut saya, itu sesuatu yang tidak tepat, menjadikan perempuan sebagai objek, yang diatur hanya perempuan, tetapi jarang sekali mereka kelompok-kelompok itu yang mengatur laki-lakinya. Bagaimana mata dia dan sebagainya," lanjut Alimatul.

Selain beralaskan pada kitab suci yang pemahamannya menyimpang, sebenarnya penggunaan bra bisa mendukung kebutuhan kesehatan bagi sebagian wanita.