Peduli Lingkungan, Lego Berencana Produksi Mainan Dari Plastik Daur Ulang

Peduli Lingkungan, Lego Berencana Produksi Mainan Dari Plastik Daur Ulang

Tue, 29 Jun 2021Posted by Admin

Didasari atas urgensinya untuk terlibat dalam gerakan global untuk mencegah, menghentikan dan merestorasi degradasi ekosistem demi masa depan, kita  dapat melihat sudah banyak upaya yang dilakukan perusahaan besar untuk mendaur ulang plastik sebagai bentuk  aksi mereka. Tidak terkecuali, perusahaan mainan anak terbesar di dunia yang didirikan pada 1932, yaitu Lego. Lego selangkah lebih dekat untuk mencapai tujuannya membuat semua produknya dari bahan berkelanjutan pada tahun 2030.

Perusahaan pembuat mainan asal Denmark tersebut meluncurkan batu bata prototipe yang terbuat dari plastik daur ulang. Ini merupakan sebuah proyek eksperimental, yang jika berhasil nantinya akan diproduksi secara massal. Langkah ini sejalan dengan pengumuman tahun lalu bahwa Lego melakukan investasi $400 juta selama tiga tahun, yang salah satu objektifnya adalah menghapus kantong plastik sekali pakai dari kotaknya dan menggunakan kertas daur ulang sebagai ganti untuk kemasannya.

Dalam surat rilis berita, Lego mengatakan plastik Polietilena tereftalat (PET) dari botol bekas merupakan batu bata pertama yang memenuhi persyaratan kualitas dan keamanan yang ketat dari perusahaan. Prototipe ini menggunakan plastik dari botol-botol bekas yang ada di Amerika Serikat. Rata-rata, satu botol berukuran satu liter menyediakan bahan baku yang cukup untuk sepuluh balok Lego. Telah diketahui sebelumnya bahwa bahan dasar mainan Lego adalah plastik yang setiap tahunnya mencapai hingga seratus ribu ton.

Wakil Presiden Grup Lego, Tim Brooks mengatakan bahwa tantangan terbesar dalam perjalanan keberlanjutan Lego adalah bagaimana mereka membuat inovasi material baru yang daya tahan, kekuatan dan kualitasnya tidak kalah dari bata sebelumnya yang sudah ada  serta dipakai perusahaan yang menjual mainan anak tersebut selama 60 tahun terakhir. "Dengan prototipe ini kami dapat menunjukkan kemajuan yang kami buat," tambahnya.

Diharapkan dalam 18-14 bulan mendatang, Lego dapat dibeli di pasaran. Perusahaan akan terus menguji dan mengembangkan formula sebelum memutuskan untuk pindah ke tahap produksi. Ini bukan kali pertama Lego membuat aksi mengurangi pemakaian plastik, sebelumnya mereka sudah menggunakan bioplastik yang terbuat dari tebu untuk potongan yang memiliki unsur tumbuhan seperti pohon, semak dan daun di dalam paket mainan produksi mereka.

"Eksperimen dan kegagalan adalah bagian penting dari pembelajaran dan inovasi. Sama seperti anak-anak membangun, membongkar dan membangun kembali dengan batu bata Lego di rumah,  kami melakukan hal yang sama di lab kami," adalah kata-kata penutup yang cukup menginspirasi dari Brooks. Mari kita jadikan ini semangat bagi kita untuk tidak menyerah terhadap bumi kita dan tetap teruskan kampanye #AntiPlastikPlastikKlub demi keberlangsungan planet kita bersama!

Sumber: CNNIndonesia (TV)