Pengeluaran Terbesar Orang Miskin Di Indonesia: Rokok
Wed, 14 Dec 2022Posted by AdminMenteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan rokok merupakan komponen pengeluaran terbesar kedua bagi rumah tangga miskin. Bahkan pengeluaran untuk rokok tersebut lebih tinggi dari protein.
Kemudian dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Menteri Keuangan Sri Mulyani selama 5 tahun terakhir rata-rata kenaikan tarif cukai sebesar 11,5%. Hal tersebut jelas berdampak pada penurunan produksi rokok domestik dan pertumbuhan penerimaan rata-rata sebesar 7,5%. Diketahui penerimaan cukai HT berkontribusi sebesar 12,2% dari penerimaan negara.
"Baik itu di perkotaan maupun di pedesaan dia masuk dalam dua tertinggi dan ini menimbulkan dilema mengenai bagaimana kita bisa mempengaruhi konsumsi rumah tangga agar lebih memprioritaskan barang-barang yang lebih bergizi atau lebih dibutuhkan oleh anak-anak sehingga mereka bisa tumbuh dan produktif serta baik," ucap Sri Mulyani dalam Rapat Komisi XI DPR, Senin (12/12).
Kemudian Sri Mulyani membeberkan rokok kretek filter di perkotaan menduduki urutan kedua pengeluaran masyarakat. Pertama diisi oleh beras 19,38%, lalu rokok kretek filter 12,21%, daging ayam ras 4,63%, telur ayam ras 4,12%, mie instan 2,63%, gula pasir 1,85%, kopi bubuk & kopi instan 1,84%, roti 1,7%, bawang merah 1,77%, tempe 1,65%, tahu 1,61%, kue basah 1,59%, lainnya 17,43%.
Lalu untuk pedesaan beras menduduki urutan pertama 23,04%, rokok kretek filter 11,63%, telur ayam ras 3,49%, daging ayam ras 3,24%, gula pasir 2,53%, mie instan 2,32%, bawang merah 2,08%, kopi bubuk & kopi instan 1,91%, tongkol/tuna/cakalang 1,85%, roti 1,82%, cabe rawit 1,71%, kue basah 1,68% dan lainnya 19,13%.
"Rumah tangga miskin rata-rata mengeluarkan Rp 246,382 per bulan untuk rokok," pungkasnya.
Sri Mulyani berpendapat padahal uang pengeluaran rokok tersebut bisa untuk membeli tahu dan tempe agar bisa meningkatkan gizi rumah tangga miskin.