Sate Khas Nusantara Yang Wajib Dicicip!
Wed, 20 May 2020Posted by AdminSate adalah makanan terlezat ke-14 di dunia. Makanan favorit ini muncul sekitar abad ke-19 di sekitar Pulau Jawa. Sebelum adanya sate, masyarakat umumnya mengolah daging dengan cara direbus. Kebiasaan membakar daging sendiri baru ditemukan masyarakat setelah mengenal kebab yang berasal dari Timur Tengah. Kuliner ini dipopulerkan oleh para pedagang muslim yang datang. Dari situlah, sate pun menjadi kuliner yang pasti ada di setiap wilayah tanah air.
Baca juga: Resep Olahan Dodol Campolay
Kuliner identik dengan tradisi budaya di wilayah tersebut. Tak heran, setiap wilayah di tanah air memiliki jenis satenya sendiri-sendiri. Tidak semua sate memiliki rasa yang sama. Berikut adalah lima sate khas nusantara yang lezat dan wajib dicicip.
Sate Selepeh (Rembang)
Berbeda dari sate yang lain, bumbu sate ini berwarna merah kekuningan. Jika bumbu sate biasanya terbuat dari saus kacang atau kecap, bumbu sate ini terbuat dari snatan sehingga lebih encer. Rasanya cenderung manis, pedas dan gurih. Campuran bumbunya inilah yang disebut dengan serepeh. Sate satu ini cocok dikonsumsi bersama dengan lontong tahu yang terdiri dari sayur, lontong dan bumbu kacang.
Sate Blater (Purbalingga)
Sate ini terbuat dari daging ayam dengan bumbu kacang, mirip sate Madura. Perbedaanya adalah setelah daging ayam diisris, sate Blater ditambahkan bumbu lalu diaduk rata terlebih dahulu.
Bumbunya terbuat dari rempah dan gula merah. Proses pengolahan sate ini pun lebih panjang, sehingga sate ini mampu dikonsumsi selama 3 hari. Bumbu kacangnya pun ditumbuk sampai halus, lalu diseduh dengan air panas. Jika Sobat7 berkunjung ke Blater, uniknya, sate ini tidak dijual di restoran-restoran, melainkan di rumah pembuatnya. Unik ya!
Baca juga: Gami Rajungan Khas Kalimantan
Sate Emprit (Jawa Timur)
Burung emprit biasa dikenal sebagai hama karena kerap merusak padi di sawah. Namun, di Jawa Timur, dagingnya diolah menjadi kuliner khas yang lezat. Menggunakan asam jawa dan gula merah sebagai bumbunya, membuatnya berbeda dari sate lain. Proses membakarnya pun dilakukan dua kali sehingga bumbu meresap dan gurih. Teman memakannya adalah krengsengan. Bentuknya mirip dengan gulai namun menggunakan daging emprit yang tearasa seperti ati ampela.
Sate Belanga (Gorontalo)
Sate satu ini unik karena tidak ditusuk maupun dibakar. Melainkan, mirip dengan semur namun rasanya menyerupai kari. Menggunakan daging sapi yang dicampur bumbu rempah melimpah, sate belanga dilengkapi dengan taburan kentang goreng. Nama “belanga” sendiri memiliki arti “kuali” atau dimasak dalam kuali.