Sesi Tumplak Punjen Di Pernikahan Kaesang-Erina. Kaya Gimana Sih?
Thu, 01 Dec 2022Posted by AdminPernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono akan diselenggarakan pada Minggu 11 Desember 2022 di Solo. Pernikahan dengan adat jawa ini akan dihadiri Keluarga Presiden Joko Widodo untuk acara ngunduh mantu. Salah satu rangkaian acara terdapat tradisi tumplak punjen saat ngunduh mantu itu.
"Ada tumplak punjen, nanti di dalamya ada tradisi begalan yang isinya perabotan rumah tangga yang dibawa oleh penari dari ISI. Berapanya kurang tahu," kata Art Director Asmoro Decoration Pandji Vasco Da Gama di Loji Gandrung, dilansir dari Detikcom.
Tumplak punjen pada pernikahan Kaesang-Erina akan berlangsung di sepanjang Jalan Slamet Riyadi Solo sejauh 1,3 kilometer pada Minggu 11 Desember 2022. Adapun lokasi ngunduh mantu akan berlangsung di Loji Gandrung pukul 11.00 WIB.
Upacara tumplak punjen merupakan tradisi jawa ketika orang tua menikahkan anak bungsu atau anak yang terakhir.
Dilansir dari Detikcom, jurnal karya Rochmatini Yadiana dan Mutimmatul Faidah menyebut upacara tumplak punjen merupakan bagian dari prosesi panggih.
Tumplak berarti tumpah mengeluarkan semua isi yang ada di dalam wadah. Sedangkan punjen artinya dipanggul. Tumplak punjen berarti telah dimantukan (tumplak) semua anak (punjen) dan ini mantu yang terakhir.
Dalam jurnal itu disebutkan, upacara tumplak punjen ini biasanya digelar setelah ijab kabul atau malam hari setelah selesainya resepsi. Upacara ini bermaksud untuk memberitahukan kepada sanak saudara bila kedua orang tua pengantin telah selesai melaksanakan tanggung jawabnya sebagai orang tua.
Prosesi Tumplak Punjen
Sementara itu, Moch Lukluil Maknun dalam jurnal Balai Litbang Agama Semarang menjelaskan prosesi tumplak punjen dilakukan secara simbolis dengan memberikan atau melemparkan uang sumbangan berupa koin recehan di nampan untuk kedua pengantin. Hal ini sebagai perlambang agar perekonomian pengantin ke depan berjalan baik.
Filosofi hal ini karena perkawinan antara barep (anak sulung) bertemu ragil (anak bungsu) dianggap cocok dan ideal sehingga diyakini kehidupan kedua pengantin akan mapan. Dalam peribahasa diistilahkan tumbu ketemu tutup (tempat nasi atau bakul dengan tutupnya).
Ubarampe Tumplak Punjen
Adapun ubarampe tumplak punjen atau bahan-bahan yang digunakan dalam upacara ini terdiri dari:
- Kantong kecil atau pundi: simbol sandang pangan.
- Kacang-kacangan: simbol kemakmuran atau keberhasilan.
- Empon-empon atau bumbu dapur: melambangkan kesehatan.
- Beras kuning: melambangkan rezeki yang melimpah.
- Uang koin: disawerkan di atas payung yang diputar, simbol rezeki dari Tuhan.
- Pecut: bermakna menghalau anak-anaknya yang tadinya malas setelah menikah menjadi lebih rajin bekerja dan beribadah.
- Payung polos: selain sebagai pelindung, payung yang diputar menjadi simbol dari bumi yang terus berputar atau roda kehidupan.
Seperti itulah prosesi tumplak punjen dan ubarampe upacara. Jadi Sobat7 ada yang berniat pakai adat ini?