Suku Baduy Minta Wilayahnya Dibersihkan Dari Internet Karena Dapat Merusak Moral
Mon, 12 Jun 2023Posted by AdminPara tetua adat Baduy yang berdomisili di Desa Kanekes, Leuwidamar, Lebak, meminta agar desa mereka bebas dari titik-titik pancar atau sinyal internet. Permintaan ini dilakukan dengan tujuan untuk melindungi masyarakat Baduy dari pengaruh konten negatif yang dapat ditemukan di internet.
Kepala Desa Kanekes, Saija, menjelaskan bahwa permintaan untuk membuat "blank spot" internet akan difokuskan pada wilayah Baduy Dalam. Hal ini bertujuan agar pengunjung yang datang ke desa tersebut tidak dapat menggunakan telepon genggam (HP) karena tidak ada sinyal yang tersedia.
Saija dan para tetua adat lainnya tidak menginginkan pengunjung dapat dengan bebas menggunakan internet melalui ponsel pintar di wilayah mereka. Meskipun sudah ada larangan terkait hal ini, kemungkinan masih ada beberapa orang yang melakukannya secara sembunyi-sembunyi.
"Baduy Dalam tidak boleh seperti itu, tidak sebebas daerah lain. Para tetua adat khawatir jika sinyal masih ada, masih ada orang yang menyembunyikan ponsel dan menggunakan internet," tutur Saija pada Kamis (9/6/2023).
Lebih lanjut, Saija menyatakan bahwa permintaan ini sebenarnya telah disampaikan secara lisan kepada pemerintah sebelumnya. Namun, ini adalah pertama kalinya permintaan secara resmi diajukan melalui surat.
"Ini adalah kali pertama kami mengirimkan surat. Alasan di balik permintaan ini adalah karena pengaruh negatif internet terhadap generasi muda di Baduy Dalam," jelasnya.
Permintaan ini diwujudkan melalui surat resmi yang ditandatangani oleh Tangtu Tilu Jaro Tujuh, Wakil Jaro Tangtu, Tanggungan Jaro 12, Wakil Jaro Warega, dan diketahui oleh Jaro Pamarentah atau Kepala Desa Kanekes. Surat tersebut, yang diberi tanggal 1 Juni 2023, ditujukan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak.
Isi surat tersebut terdiri dari dua permintaan utama. Pertama, permintaan untuk menghapus atau mengalihkan sinyal internet di wilayah tanah Ulayat Baduy. Kedua, permintaan untuk membatasi atau menutup akses ke aplikasi yang mengandung konten negatif yang dapat mempengaruhi moral dan akhlak generasi muda Baduy.
Permintaan ini mencerminkan kepedulian para tetua adat Baduy terhadap kelestarian nilai-nilai budaya dan moral di komunitas mereka. Diharapkan pemerintah setempat dapat mempertimbangkan permintaan ini dengan seksama, menjaga keunikannya dan melindungi masa depan generasi muda Baduy.