Tau Gak Sih - Bahaya Dan Dampak Karhutla

Tau Gak Sih - Bahaya Dan Dampak Karhutla

Fri, 20 Sep 2019Posted by Admin

Akhir-akhir ini tanah air kembali berduka atas bencana kebakaran hutan (karhutla) yang kembali terjadi di Kalimantan dan Sumatera. Terjadinya karhutla tentu berdampak bagi kesehatan penduduk di wilayah yang terkena dampak kabut asapnya. Sebenarnya, apa yang berbahaya dari kabut asap dan apa saja dampaknya?

Asap dari karhutla sebetulnya mengandung tiga hal, gas, uap dan partikel berbahaya. Gas sendiri terdiri dari sulfur dioksida, nitrogen dioksida, karbon dioksida dan ozon. Akibat dari terlalu banyak menghirup hal di atas dapat menyebabkan sulitnya Hb dalam mengikat oksigen. Hal ini lah yang menyebabkan dalam wilayah yang tingkat polutannya tinggi, migren adalah hal ringan yang biasa dirasakan oleh masyarakat.

Baca juga: Sosialisasi Narkoba Oleh Polres Jakarta Selatan

Penyebutan PM10 pun biasa kita dengar dalam pembahasan karhutla. PM10 adalah penyebutan untuk partikel berbahaya dibawah 10 mikrometer. Konsentrasi PM10 di beberapa kota yang terkena dampak karhutla sudah mencapai pada angka tidak sehat atau bahkan berbahaya. Tidak hanya partikel 10 mikrometer saja yang ada di kabut asap karhutla, bahkan partikel berukuran sampai 0,5 mikrometer pun bisa ditemukan. Semakin kecil partikel akan semakin mudah masuk ke paru-paru dan saluran pernapasan. Partikel-partikel ini mampu merusak aveoli dan menyebabkan sesak napas.

Setiap orang tentu memiliki ketahanan tubuhnya masing-masing sehingga dampaknya akan berbeda bagi setiap orang. Namun, kelompok yang paling rentan adalah ibu hamil, bayi dan anak-anak. Bahkan, jika bayi prematur menghirup asap karhutla selama 5 menit saja, ia akan mampu mengidap batuk, ISPA dan bahkan pneumonia. Secara umum, dampak jangka pendek dari menghirup asap karhutla yang terlalu banyak tentu adalah terancamnya kesehatan paru-paru, mulai dari batuk, infeksi tenggorokan hingga asma. Sedangkan jangka panjangnya dapat menyebabkan hipoksia atau kekurangan oksigen, jantung, TBC, kanker dan pneumonia.

Karenanya, Sobat7 pastikan untuk selalu waspada dan sebisa mungkin menghindari aktivitas di luar rumah terlalu lama. Pastikan untuk tinggal di tempat yang sejuk dan memiliki ventilasi udara baik. Jika bisa, persiapkan air purifier di rumah untuk membantu mengganti udara sehingga lebih sehat. Jangan pernah lupa untuk menggunakan masker khusus saat keluar rumah dan perbanyak minum air putih. Periksa ke dokter secara berkala terkait kesehatan pernapasan agar pengobatan dapat dilakukan sedini mungkin.

Tunggu info menarik dari Tim TRANS7 lainnya dalam #TauGakSih di official website dan sosial media TRANS7.