Ternyata Ini Alasan Indonesia Sering “Di-Skip” Musisi Asing Untuk Konser!
Mon, 17 Jul 2023Posted by AdminPara pencinta musik di Indonesia heran mengapa Coldplay dan Taylor Swift lebih memilih mengadakan konser di Singapura daripada mampir ke Jakarta, yang memiliki dua kali lipat penduduknya dibandingkan negara tersebut.
Singapura menjadi sorotan setelah Coldplay mengumumkan konser selama enam hari di negara tersebut pada Januari 2024, jumlah hari konser terbanyak dibandingkan negara-negara lain di Asia Tenggara.
Sementara itu, Indonesia hanya mendapatkan satu hari konser pada 15 November 2023 dan menjadi salah satu dari empat negara di dunia yang hanya akan dikunjungi oleh Coldplay selama satu hari untuk konser Music of the Spheres World Tour.
Pertanyaan semakin meningkat ketika Taylor Swift mengumumkan bahwa ia hanya akan menggelar konser The Eras Tour di Singapura selama enam hari pula, tanpa mengunjungi negara-negara lain di Asia Tenggara.
Padahal, Jakarta adalah kota dengan jumlah pendengar Taylor Swift terbanyak di dunia menurut layanan streaming Spotify, dengan 2,1 juta orang mendengar lagu-lagu Swift setiap bulannya. Selain itu, Swift juga pernah mengadakan konser di Jakarta pada tahun 2014.
Lalu, apa sebabnya Indonesia diabaikan oleh dua musisi besar ini?
Menurut Yosia Revie Pongoh, seorang akademisi manajemen pertunjukan musik dari Universitas Pelita Harapan (UPH), alasan bukan hanya tentang masalah calo, tetapi juga terkait dengan catatan buruk Indonesia dalam penyelenggaraan acara hiburan, olahraga, dan lainnya.
Artis asing melakukan riset awal mengenai Indonesia dan menemukan catatan masalah seperti pengelolaan keramaian, calo, dan preferensi penonton serta kondisi sosial, politik, dan lingkungan di Indonesia.
Indonesia, dengan populasi yang besar, merupakan sasaran bisnis strategis, termasuk bagi industri musik. Namun, musisi dunia juga melihat aspek lain dari sebuah negara dan masyarakatnya, seperti lingkungan, sikap dan penerimaan terhadap mereka, serta inklusivitas pada kelompok minoritas.
Di sisi lain, pemerintah Singapura juga berusaha memposisikan negaranya sebagai tujuan rekreasi dengan berbagai aksi hiburan langsung kelas dunia. Mereka bekerja sama dengan pihak promotor untuk memperkuat citra Singapura sebagai tujuan wisata dengan slogan 'only in Singapore', menonjolkan posisi strategis, infrastruktur yang memadai, konektivitas dengan negara tetangga, dan rekam jejak dalam menggelar acara dengan standar tinggi.
Keputusan Coldplay dan Taylor Swift untuk mengadakan konser di Singapura telah menarik minat wisatawan, dengan pencarian hotel di Singapura meningkat hingga 8,7 kali lipat sejak pengumuman konser Coldplay.
Singapura berharap dapat mengeruk keuntungan dari jumlah penonton yang akan datang untuk menonton konser-konser tersebut, yang diperkirakan akan mencapai 660 ribu orang.