Tidak Hanya Demam Batuk Pilek, Cermati Gejala Tak Biasa Omicron

Tidak Hanya Demam Batuk Pilek, Cermati Gejala Tak Biasa Omicron

Wed, 09 Feb 2022Posted by Admin

Omicron dikenal dengan tingkat penularan yang lebih tinggi dibandingkan varian Delta sebelumnya. Saat ini Indonesia sedang mengalami gelombang ketiga akibat lonjakan Omicron.

Dilansir dari Detikhealth, muncul reaksi tubuh terhadap varian Omicron di gangguan pada mata. Menurut Dr Nina Aslam, gejala mata merah bisa juga disebut konjungtivitis.

Peradangan pada konjungtiva, selaput tipis yang melapisi bagian dalam kelopak mata seseorang yang terindikasi positif COVID-19.

Ada kasus pasien wanita dengan gejala pernapasan yang ringan, tetapi menderita konjungtivitis yang parah. Masyarakat selalu dihimbau untuk menghindari menyentuh wajah dengan tangan. Perpindahan virus ini bisa melalui mata, hidung, dan mulut.

"Reseptor sel yang digunakan varian Covid untuk masuk ke dalam tubuh ada di mata," kata Dr Aslam yang dikutip dari Daily Record, Selasa (8/2/2022).

Studi menunjukkan varian Omicron ini bisa berdampak lebih besar pada mata daripada varian Corona lainnya. Bahkan gejala ini bisa muncul ada orang-orang yang tidak menunjukkan gejala umum apapun atau orang tanpa gejala (OTG).

Dr Aslam menghimbau masyarakat untuk tetap melindungi mata selama pandemi COVID-19 ini. Diusahakan tidak menyentuh wajah dengan tangan sebelum menggunakan hand sanitizer atau mencuci menggunakan sabun. Selalu menjaga mata agar tetap bersih.

"Bersihkan semua kotoran dari setiap mata menggunakan kapas bersih terpisah yang dicelupkan ke dalam air matang yang didinginkan," jelasnya.

Konjungtivitis yang dialami cukup ringan, bisa diobati menggunakan obat tetes mata atau salep mata tertentu. Dijelaskan melalui Detikhealth, gejala Omicron yang tidak umum bisa juga ditandai nyeri, diare, ruam gatal pada kulit, perubahan warna pada jari tangan atau kaki, mata merah atau iritasi.