Titik Terang Covid-19: Pecah Rekor Pasien Sembuh Hingga Hasil Uji Klinis Vaksin

Titik Terang Covid-19: Pecah Rekor Pasien Sembuh Hingga Hasil Uji Klinis Vaksin

Thu, 01 Oct 2020Posted by Admin

Penanganan kasus Covid-19 di Indonesia semakin menemui titik terang. Hal ini berkaitan dengan jumlah pasien positif Covid-19 yang sembuh kembali memecahkan rekor, hingga hasil uji klinis vaksin corona yang akan dilaporkan ke BPOM awal tahun 2021.

Pada Rabu (30/09), pasien positif Covid-19 yang dinyatakan sembuh memecahkan rekor dengan tambahan sebanyak 4.510 orang. Sehingga total keseluruhan pasien sembuh menjadi 214.947 orang dari total 287.008 orang. Dari total ini, sebanyak 10.740 orang meninggal dunia dan 61.321 orang lainnya masih dalam perawatan.

Dikutip dari laman CNN, pasien positif Covid-19 yang dinyatakan sembuh terbanyak pada Rabu (30/09), berada di DKI Jakarta dengan jumlah 1.456 orang. Disusul Sulawesi Selatan sebanyak 374 orang, Jawa Barat 371 orang, Jawa Timur 350 orang, serta Banten 280 orang. Selanjutnya di Kalimantan Timur 251 orang, Riau 246 orang, Jawa Tengah 200 orang, Sumatera Utara 170 orang, Kalimantan Tengah 120 orang, Bali 116 orang, dan Sumatera Barat 104 orang.

Provinsi lainnya mencatat tambahan pasien sembuh di bawah angka 100, diantaranya hanya ada 1 orang yang sembuh seperti di Bangka Belitung, 2 orang masing-masing di Kalimantan Barat dan Kepulauan Riau. Sementara itu, tiga provinsi tidak mencatat tambahan kasus sembuh antara lain Aceh, Maluku Utara, dan Maluku.

Selain memecahkan rekor kesembuhan pasien Covid-19, titik terang selanjutnya datang dari Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir, yang menyebut uji klinis vaksin Covid-19 berjalan lancar dalam satu bulan terakhir. Hasil uji klinis ini pun dapat dilaporkan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada Januari 2021. Untuk menjaga dan menjamin kualitas vaksin covid-19 serta bahan bakunya, BPOM akan melakukan visit audit proses pengembangan dan produksi vaksin corona pada awal November 2020 di Beijing. BPOM juga akan memastikan fasilitas dan proses produksi vaksin Covid-19 di Bio Farma memenuhi standar Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan Good Manufacturing Practice (GMP).

"Diharapkan, sudah bisa dilaporkan hasilnya ke BPOM pada Januari 2021 untuk mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA) untuk vaksin Covid-19 dan Bio Farma bisa segera memproduksi vaksin covid-19," ujar Honesti Basyir dalam konferensi pers bersama Menlu Retno L Marsudi, pada Rabu (30/9).

Baca juga: Fakta Vaksin Sinovac Yang Sedang Uji Klinis Tahap III di Bandung

Kedepannya, Bio Farma juga akan melakukan audit inspeksi ke Sinovac yang akan dilakukan sebelum pelaksanaan audit BPOM. Sambil menunggu hasil uji klinis, Bio Farma terus melakukan persiapan produksi vaksin yang akan dimulai pada November hingga Desember 2020. Terkait dengan kapasitas total produksi hilir vaksin Covid-19 yaitu sebesar 250 juta dosis pada 2021, dan telah ditingkatkan dari sebelumnya yang hanya 100 juta dosis pada 2020.