Universal Music Hapus Lagu-Lagu Artisnya Di TikTok, Kenapa?
Mon, 05 Feb 2024Posted by AdminPerusahaan musik terbesar di dunia, Universal Music Group (UMG), mengumumkan penarikan lisensi lagu-lagu mereka dari TikTok setelah tidak berhasil mencapai kesepakatan baru dengan platform video pendek tersebut. Pernyataan resmi ini dikeluarkan pada 31 Januari 2024, bersamaan dengan berakhirnya kontrak antara UMG dan TikTok. Diduga, UMG belum menyetujui persyaratan perjanjian baru yang diajukan oleh TikTok. Dampak dari langkah ini adalah pengguna TikTok kehilangan akses terhadap lagu-lagu dari artis kenamaan seperti Taylor Swift, Billie Eilish, dan SZA.
Sebagai perusahaan hiburan utama di dunia, UMG, yang didirikan pada tahun 1934 dengan nama Decca Records, telah berkembang menjadi kekuatan dominan di industri musik. Sebagai anak perusahaan Vivendi, perusahaan media Prancis, UMG mencakup label-label terkemuka seperti Universal Music, Capitol Music Group, dan Island Records.
Dalam surat terbuka berjudul "Mengapa Kita Harus Memberi Waktu Istirahat pada TikTok," UMG menyampaikan tiga isu kritis yang menjadi alasan di balik penghapusan lagu-lagu mereka dari platform tersebut. Pertama, UMG menyoroti ketidaksebandingan kompensasi yang diberikan oleh TikTok kepada artis dan penulis lagu, hanya menyumbang sekitar 1 persen dari total pendapatan UMG. Kedua, UMG mengungkap keprihatinan terkait penggunaan intensif kecerdasan buatan (AI) oleh TikTok, yang dianggap merugikan artis manusia dengan mengurangi dana royalti secara signifikan. Terakhir, UMG mencatat kekhawatiran terkait keamanan online pengguna TikTok dan ketidakmampuan platform ini dalam menangani pelanggaran konten.
Keputusan UMG untuk mencabut lagu-lagunya dari TikTok menciptakan perdebatan di masyarakat, dengan potensi dampak tidak hanya pada artis UMG tetapi juga pada pengalaman pengguna TikTok. Penggemar musik yang menikmati karya UMG merasa terbatas dalam akses mereka terhadap lagu-lagu favorit. Meskipun dampak langsung terhadap artis belum terkonfirmasi, kekhawatiran tumbuh di kalangan penggemar K-Pop dan musik secara umum.
Keputusan kontroversial UMG ini menimbulkan pertanyaan tentang eksposur artistik dan penerimaan karya musik di tengah penggemar. TikTok, sebagai platform utama untuk mempopulerkan lagu-lagu melalui tantangan musik dan tren, memainkan peran vital dalam membentuk tren musik dan popularitas baru. Masyarakat berharap UMG dapat memperkuat eksistensi musik mereka di era digital, terutama melalui platform TikTok.
Langkah ini menciptakan ketidakpastian bagi pengguna TikTok yang biasanya menggunakan lagu-lagu populer dari UMG sebagai latar belakang musik dalam konten mereka. Sebagai perusahaan yang mendominasi pangsa pasar musik global, keputusan UMG juga dapat menjadi preseden penting dalam hubungan antara pemilik hak cipta dan platform digital lainnya. Dampaknya tidak hanya dirasakan oleh UMG dan TikTok, tetapi juga oleh jutaan pengguna yang terhubung melalui pengalaman musik bersama di platform tersebut.