Bendung Katulampa Siaga 1, Ini Tips Hadapi Banjir Dadakan!

Bendung Katulampa Siaga 1, Ini Tips Hadapi Banjir Dadakan!

Tue, 22 Sep 2020Posted by Admin

Pada Senin (21/9/2020) sore, hujan deras terjadi di  kawasan Puncak, Kabupaten Bogor yang mengakibatkan debit air Sungai Ciliwung mengalami peningkatan. ​​​​​​Petugas Bendung Katulampa Bogor, Andi Sudirman menjelaskan sebelumnya ketinggian air berada pada titik nol di pagi hingga sore pukul 17:00 WIB. Tiba-tiba, debit air Sungai Ciliwung mulai naik 40 centimeter pada pukul 17:49 WIB dan 170 centimeter pada pukul 17:58 WIB.

Dalam hitungan menit, debit air sungai Ciliwung terus meningkat dengan cepat. Pada pukul 18:04 WIB saja, petugas Bendung Katulampa mencatat ketinggian air mencapai 200 centimeter. Lalu 6 menit kemudian, naik menjadi 220 centimeter. Hingga pada pukul 18:18 WIB, debit Sungai Ciliwung mencapai ketinggian 250 centimeter dan berstatus siaga 1. Namun, debit air berangsur turun bersamaan dengan meredanya curah hujan di kawasan Puncak, Bogor yang menjadi hulu Sungai Ciliwung. Pada Senin (21/9/2020) malam, ketinggian air Sungai Ciliwung sudah turun menjadi 80 centimeter, dan berstatus siaga 4.

Bencana banjir memang tidak dapat dicegah, namun dapat dikendalikan dan dikurangi dampak kerugian yang diakibatkannya. Karena banjir datangnya relatif cepat, untuk mengurangi kerugian bencana tersebut perlu persiapan serta penanganan secara cepat, tepat dan terpadu.

Berikut telah tim TRANS7 rangkum tips darurat untuk menghadapi situasi banjir.

Saat Banjir

  1. Matikan aliran listrik di rumah dan lepas peralatan listrik yang masih menempel
  2. Simpan semua barang atau dokumen penting yang dibutuhkan
  3. Jika ada kemungkinan banjir bandang, segera pindah ke tempat yang lebih tinggi
  4. Hindari berjalan di genangan air yang tinggi karena bisa melukai

Pasca Banjir

  1. Kembalilah ke rumah jika pemerintah setempat sudah menginstruksikannya
  2. Hindari kabel listrik untuk sementara waktu
  3. Bersihkan sisa lumpur dan barang-barang yang terkena banjir karena berisiko berisi limbah dan bahan kimia
  4. Update informasi terkini mengenai kondisi air, makanan, serta tempat pengungsian, atau pendistribusian bantuan dari pihak setempat