Jokowi Prihatin! Banyak Yang Tertipu Dan Terjerat Pinjol

Jokowi Prihatin! Banyak Yang Tertipu Dan Terjerat Pinjol

Tue, 12 Oct 2021Posted by Admin

Maraknya layanan pinjaman lewat daring justru menambah persoalan terjeratnya hutang akibat bunga yang dilimpahkan tinggi.

Presiden Joko Widodo menyayangkan, kasus ini lebih dirasakan oleh kalangan ekonomi kebawah. Hutang yang berlipat dan semakin membengkak membuat para peminjam kehilangan cara untuk membayar.

"Saya mendengar, masyarakat bawah banyak yang tertipu dan terjerat bunga tinggi oleh pinjaman online, yang ditekan dengan berbagai cara untuk mengembalikan pinjamannya," ungkap Jokowi saat menjadi pembicara pada OJK Virtual Innovation Day 2021 yang disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin, 11 Oktober 2021.

Berkembangnya inovasi digital dalam segi finansial atau bidang financial technology (fintech), dapat juga menjadi musuh bagi para masyarakat kelas bawah yang membutuhkan uang secara cepat dan mudah.

Banyak nama nama fintech baru yang terus bermunculan. Dari berbagai kemudahan yang ditawarkan namun perlu disimak persyaratan yang harus dihadapi jika meminjam uang secara digital.

Tidak hanya itu, banyak juga kasus masyarakat yang tertipu dari pinjaman online ini. Melihat keadaan ini, Jokowi ingin jajarannya terus mengawal perkembangan teknologi di sektor finansial. Pesatnya perkembangan teknologi itu, kata dia, harus difasilitasi agar tumbuh secara sehat dan mampu mendorong perekonomian masyarakat.

"Jika kita kawal secara cepat dan tepat, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi raksasa digital setelah China dan India, dan bisa membawa kita menjadi ekonomi terbesar dunia ketujuh di 2030," ujar Jokowi.

Dilihat dari kasus ini, Jokowi berharap bahwa perlu adanya program keuangan dimulai dari masyarakat kecil juga program keuangan digital. Dengan ini, masyarakat dapat memanfaatkan teknologi yang menghasilkan.

"Lakukan literasi mulai dari pinggiran, bukan hanya agar masyarakat bisa memanfaatkan jasa dari industri keuangan, tapi juga untuk memfasilitasi kewirausahaan mereka dengan risiko yang rendah," ujar dia.

Dengan ini, kegiatan produktif dan memberikan kemudahan akses bagi masyarakat yang tidak terjangkau layanan perbankan serta membantu pelaku UMKM agar lebih banyak melakukan transaksi digital supaya bisa naik kelas.