Seekor Burung Merpati Di India Ditahan Polisi Karena Dicurigai Sebagai Mata-Mata Dari China

Seekor Burung Merpati Di India Ditahan Polisi Karena Dicurigai Sebagai Mata-Mata Dari China

Tue, 06 Feb 2024Posted by Admin

Sebuah merpati yang dicurigai menjadi mata-mata untuk China telah dibebaskan setelah ditahan selama delapan bulan oleh India. Pelepasan burung tersebut melibatkan intervensi dari organisasi hak-hak binatang PETA, seperti yang dilaporkan oleh CNN pada Senin (5/2/2024).

Menurut PETA India, merpati tersebut awalnya ditangkap pada bulan Mei tahun sebelumnya di dekat sebuah pelabuhan di Mumbai. Saat penangkapan, burung ini ditemukan membawa pesan yang ditulis dalam Bahasa Mandarin di sayapnya, yang menciptakan kecurigaan dan menyebabkan penangkapan oleh polisi. Merpati tersebut kemudian dikirim ke Rumah Sakit Hewan Bai Sakarbai Dinshaw Petit (BSDPHA) di Parel untuk menjalani pemeriksaan medis sebagai bagian dari investigasi.

PETA India mengambil tindakan setelah mengetahui bahwa merpati tersebut ditahan sebagai barang bukti selama delapan bulan. Mereka menghubungi polisi Mumbai untuk memastikan izin resmi dari rumah sakit agar merpati tersebut dapat dibebaskan tanpa penundaan lebih lanjut. Akhirnya, burung tersebut dibebaskan di halaman rumah sakit oleh Kolonel (Purn) Dr B. B. Kulkarni, Kepala Pengawas Medis BSDPHA.

Meskipun polisi Mumbai belum memberikan komentar terkait aksi ini, merpati yang menjadi mata-mata bukanlah kasus baru dalam dunia militer. Pada tahun 2016, sebuah merpati lainnya ditahan setelah ditemukan mengancam Perdana Menteri India, Narendra Modi.

Kasus merpati sebagai mata-mata telah menarik perhatian internasional, namun ini hanya satu dari banyak kasus hewan yang menjadi target eksploitasi oleh militer. Pada 2019, paus beluga putih yang diberi nama Hvaldimir menjadi perhatian dunia karena terlihat mengenakan sabuk pengaman khusus dengan dudukan kamera, yang menimbulkan dugaan bahwa paus tersebut mungkin telah dilatih oleh militer Rusia.